Sabtu 14 Sep 2019 05:26 WIB

Kami Bertuhan pada Tuhan yang tak Takut Pikiran Manusia

Kaum liberal mengkampanyekan pikiran-pikiran nyeleneh mereka dalam soal agama.

Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Geisz Chalifah, Produser Jakarta Melayu Festival

Kaum liberal udik selalu mengkampanyekan slogan yang saya jadikan judul tulisan ini dalam mengkampanyekan pikiran-pikiran nyeleneh mereka dalam soal agama. Mereka ingin tampak keren dan hebat, berani dan intelektual. Tak boleh ada yang melarang kebebasan berekspresi bahkah pornografi sekalipun.

Pada hakekatnya manusia telah diberikan otak untuk berfikir maka kebebasan berfikir dalam segala bentuknya harus terlindungi. Kaum liberal udik mengasong ide  Hermeneutika dalam berbagai pendekatan filsafat keagamaan. Tak jarang rafsir Alquran yang sudah menjadi pemahaman umum dari ulama terdahulu di tangan mereka menjadi terbalik pemahamannya.

Homo seksual menjadi halal dan diberi legitimasi ayat-ayat Alquran. Belum lagi lain-lain yang cenderung hanya mengada-ada dan hanya menjadikan kontroversi di tengah masyarakat.

Ironisnya, liberal udik yang berslogan "bertuhan pada Tuhan yang tak takut dengan pikiran manusia", takut dengan pikiran Ustaz Felix Siauw. Bahkan sekelas Goenawan Mohammad mengadili Ustaz Felix Siauw tanpa pernah mengajak dialog terlebih dahulu.

Goenawan Mohammad mengkerdilkan dirinya sendiri dengan menolak datang ke pameran buku disebabkan Ustaz Felix Siauw juga diundang sebagai pembicara di pameran tersebut.

Para Liberal Udik yang mengasong kebebasan berbicara, kebebasan berekspresi, kebebasan dalam menyembah kebebasan itu sendiri. Seolah menelanjangi kepengecutan mereka sendiri di muka umum, frase tentang kebebasan yang mereka usung ternyata hanya untuk mereka sendiri bukan untuk pikiran yang berbeda.

Liberal Udik tak lebih dan tak kurang hanya tiran yang bergerombol dengan kawanannya untuk memaksakan kehendak mereka sendiri. Mempersekusi orang lain tak jarang pula memenjarakan dengan laporan-laporan yang sudah diatur dengan aparat untuk membungkam lawan yang tak sependapat dengan pikiran mereka.

Liberal Udik kaum benalu demokrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement