REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Politikus Senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais bersama anaknya Hanum Rais, menyambangi kediaman almarhum Presiden Ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J. Habibie), Kamis (12/9). Hanum pun menceritakan kisah Habibie yang sering diceritakan Amien kepadanya.
Hanum mengaku mengenal sosok Habibie dari cerita yang dibagikan Amien. Dari banyak cerita yang disampaikan, ia pun mengagumi sosok yang dikenal ramah dan pintar tersebut.
"Innalilahi wainna ilaihi rooji'uun. Salah satu idola saya dalam meraih mimpi saat saya masih duduk di sekolah dasar telah mendahului kita semua," kata Hanum dalam keterangan resminya, Kamis (12/9).
Hanum mengatakan, cerita Amin Rais soal Habibie sempat ia tulis dalam buku pertamanya yakni "Menapak Jejak Amien Rais". Di dalam buku tersebut, ada bagian khusus cerita Amien Rais soal Habibie.
Hanum menceritakan, Amien Rais pernah menaiki pesawat yang sama dengan Habibie. Penerbangan tersebut cukup beresiko karena cuaca yang buruk.
Sehingga, mengakibatkan terjadinya turbulensi dan menjadikan badan pesawat mengalami goncangan. Namun, saat itu pula Habibie menenangkan Amien.
"Dik Amien, turbulensi itu bagus. Tanda pesawatnya berfungsi baik," kata Hanum yang kembali menceritakan kisah Habibie dari cerita Amien Rais.
Tidak berhenti di sana, setelah mendarat dengan selamat, lanjut Hanum, Habibie berbisik kepada Amien. Bisikannya berisi bahwa Habibie juga sempat mengalami ketakutan yang sama dengan Amien.
"Dik Amien, saya sebenarnya sama takutnya dengan Anda tadi. Lihat ini tangan saya keringetan. Saya ini ilmuwan pesawat terbang, tapi kalau turbulensi seperti tadi, saya juga terus istighfar," kata Habibie yang diceritakan Hanum.
Melalui cerita tersebut, Hanum pun terinspirasi. Menurutnya, Habibie merupakan seorang ilmuwan yang mendekap tauhid, iman dan percaya kepada Allah sebagai pemilik ilmu yang menjadi tempat kembalinya semua manusia.
"Allahummaghfirlahu wa 'afihii wa' fuanhu. Semoga Husnul khaatimah," tambahnya.
Selain itu, Habibie bagi Hanum juga menginspirasinya dalam mewujudkan mimpi. Yang mana membuat ia untuk tidak menyerah walaupun berada dalam kondisi sulit.
"Beliaulah yang mengajarkan saya bahwa mimpi berhak untuk dihidupkan dan diperjuangkan dengan keyakinan diri, dan iman yang penuh," kata Hanum.