REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, bahwa dirinya membuka diri menjalin komunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menyelesaikan konflik internal di tubuh Golkar. Hal tersebut menyusul adanya kekhawatiran sejumlah pihak yang tidak ingin Partai Golkar pecah.
"Saya terbuka dimana saja kapan saja," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Ia juga mengungkapkan hubungannya dengan Airlangga terjalin sangat baik.
Bahkan dirinya mengaku baru saja sarapan bersama.
"Kita bicara dari hati ke hati bagaimana Partai Golkar, ya kita sepakat untuk tidak sepakat," katanya.
Menurut Bamsoet, aturan main di Golkar sangatlah sederhana. Seluruh kader partai cukup mengikuti AD/ART yang berlaku di organisasi.
"Jadi jalani aja itu (AD/ART), kenapa harus rapat kecil-kecil bidang-bidang? Itu nggak ada di partai itu, rapat pleno dulu untuk evaluasi," tuturnya.
Sementara itu, Bamsoet juga menilai jika dilihat dari sejarahnya, Golkar selalu menggelar munas di bulan Oktober. Sebab hal itu berbarengan dengan ulang tahun Partai Golkar.
Ia menambahkan, digelarnya munas pada Desember hanya pada kondisi tertentu. Bahkan di era kepemimpinan Jusuf Kalla, lanjut Bamsoet, Munas Golkar pernah digelar enam bulan sebelumnya.
"Sebenarnya fleksibel zaja ikuti keinginan di bawah," ungkapnya.