Kamis 12 Sep 2019 00:25 WIB

Transjakarta akan Tambah Armada Bus Listrik

Spesifikasi bus listrik akan disesuaikan untuk uji coba.

Bus listrik milik PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melintas saat pra uji coba di Monas, Jakarta Pusat.
Foto: Fakhri Hermansyah
Bus listrik milik PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melintas saat pra uji coba di Monas, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transjakarta akan menambah armada bus listrik yang ramah lingkungan. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, rencana pengoperasian bus listrik itu didukung dengan percepatan penerbitan pelat kuning untuk uji coba bus listrik dan penyesuaian spesifikasi bus untuk uji coba oleh Kementerian Perhubungan.

"Kemarin kami bertemu Menteri Perhubungan dan mendapat dukungan penuh untuk penggunaan bus listrik,” kata Nadia melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (11/9).

Baca Juga

Nadia menjelaskan, pada pertemuan antara direksi PT Transjakarta yang dipimpin Direktur Utama Agung Wicaksono dengan Menteri Perhubungan Budi Sumadi, ada tiga poin yang menjadi arahan menteri perhubungan. Pertama, percepatan penerbitan pelat kuning untuk uji coba bus listrik.

Selanjutnya, percepat dan perbanyak realisasi bus listrik dan dispensasi terhadap ketidaksesuaian spesifikasi pada saat uji coba. Menurut Diposanjoyo, saat ini sudah tersedia bus listrik merek MAB (Mobil Anak Bangsa) dan BYD dengan distributor resmi Bakrie Autopart yang sedang dalam jadwal uji coba. Setelah Peraturan Presiden tentang Mobil Listrik terbit, Transjakarta akan melakukan uji coba berbagai merek bus listrik dari pabrikan di dunia, seperti Eropa, Amerika, dan Asia.

“Tujuannya mengetahui spesifikasi dan ketahanan merek tertentu terhadap cuaca, kondisi jalan, pola lalu lintas, dan berbagai kondisi lain yang ada di Jakarta, termasuk uji coba terhadap genangan tertentu,” kata dia.

Menurut Diposanjoyo, penambahan armada bus listrik akan direalisasikan setelah Transjakarta selesai melakukan uji coba dan yakin terhadap garansi, ketangguhan merek, kesiapan suku cadang, perawatan, pemeliharaan, kesanggupan untuk transfer pengetahuan bagi para mekaniki. "Untuk jangka panjang, perlu juga pertimbangan pemenuhan konten lokal," katanya.

Dia menjelaskan, uji coba dilakukan selama 6-12 bulan agar melewati berbagai musim di Jakarta, yakni musim kemarau, hujan, dan banjir. "Ada 28 merek pabrikan bus listrik dari dalam dan luar negeri yang akan diuji coba," katanya

Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono, pada pertemuan dengan Sumadi mengatakan, bus listrik sudah siap beroperasi di Jakarta. "Warga menyambutnya dengan antusias. Mereka bilang, busnya nyaman, tidak ada mesin, dan tidak ada asap knalpot," ujar Wicaksono.

Pada Juni lalu, Transjakarta telah melakukan pra-uji coba tiga bus listrik dan telah dimanfaatkan sekitar 13 ribu pengguna jasa bus. "Kami akan menekan seminimal mungkin emisi gas buang dari transportasi publik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement