REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Sekretaris Negara pada era SBY sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengatakan, saat ia menunaikan shalat maghrib bersama Wakil Presiden RI, KH Maaruf Amin di kediaman Kiai Maaruf Amin, ia mendapat kabar, BJ Habibie sudah meninggal dunia.
"Staf Kiai Maaruf Amin memberitahu, pak BJ Habibie sudah berpulang ke rahmatullah dan Kiai Maaruf Amin langsung membacakan doa kepada Allah SWT. Semoga segala amal kebajikan beliau diterima dan segala kesalahan-kesalahan diampuni Allah SWT," katanya di kepada wartawan di RSPAD, Jalan Abdul Rahman Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu malam (11/9).
Menurutnya, begitu banyak sekali kenangan dengan BJ Habibi sewaktu ia masih muda. Yusril mengenal BJ Habibie sebagai Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) pada waktu Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) berdiri. Ia mengaku sangat dekat dengan BJ Habibie apalagi pada saat-saat terakhir ketika Presiden Soeharto menjabat sebagai presiden dan akan mengundurkan diri.
"Waktu itu saya berada di sekitar Pak Harto. Saya mengurusi bagaimana proses pergantian presiden dari Pak Harto ke BJ Habibie," kata Yusril.
Yusril menceritakan masih ingat tentang peristiwa tanggal 21 mei tahun 1998. Dimana kala itu BJ Habibie memperlakukan ia seperti anaknya. BJ Habibie tidak menganggap Yusril sebagai pejabat pemerintah dan dianggap seperti anak BJ Habibie.
"Saya betul-betul merasakan kehilangan dan berduka cita. Bagi seluruh rakyat Indonesia saya mohon untuk mendoakan beliau dan sama-sama. Seharusnya, kami semua harus menaikan bendera merah putih setengah tiang atas wafatnya bapak BJ Habibie. Itu saja yang dapat saya sampaikan," katanya.