Rabu 11 Sep 2019 17:43 WIB

Yusril Pertimbangkan PBB Gabung dengan Partai Islam

Yusril beralasan, makin tingginya parliamentary threshold membuat partai berat lolos.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/9)
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut sedang mempertimbangkan kemungkinan PBB bergabung dengan partai-partai Islam pada Pemilu mendatang. Yusril beralasan, makin tingginya ambang batas parlemen atau parliamentary threshold pada setiap Pemilu, membuat partai semakin berat untuk lolos ke parlemen.

Ia mengatakan bukan tidak mungkin ambang batas parlemen atau parliamentary threshold pada Pemilu 2024 mencapia lima persen. Artinya, sangat sulit bagi partai partai ini untuk bisa bertahan.

Baca Juga

Karena itu, ia menilai perlu berbagai upaya agar partai tetap bertahan. "Karena itu juga ada pikiran di kalangan kami untuk melakukan penggabungan antar partai-partai Islam yang ada," ujar Yusril usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (11/9).

Yusril mengaku, wacana tersebut juga disampaikan kepada Wapres JK dalam pertemuan hari ini. "Tadi juga kami minta nasihat ke Pak Wapres bagaimana ke depan, tetapi beliau mengatakan bagus juga kalau kekuatan partai-partai Islam itu bersatu supaya menjadi kekuatan yang signifikan dalam menghadapi pemilu yang akan datang," ujar Yusril.

Saat ditanyai lebih lanjut mengenai keseriusan penggabungan tersebut, Yusril menyebut masih dalam tahap pembicaraan. Ia melanjutkan, keinginan penggabungan tersebut sudah ada di antara partai-partai Islam.

Yusril juga enggan menyebut partai mana saja yang dikehendaki PBB untuk bergabung. "Ini gagasan sejak lama sebenarnya, keinginan supaya partai-partai Islam itu bergabung, tapi bagaimana teknis penggabungannya, bagaimana cara penggabungannya nanti akan dibicarakan satu dengan yang lain," ujar Yusril.

Ia mengungkap, beberapa usulan juga sudah diterima PBB mengenai rencana penggabungan tersebut. "Seperti pada waktu muktamar PKB di Bali, beberapa minggu lalu, Pak Muhaimin mengatakan, Pak Yusril masuk PKB saja, misalnya kan, ada yang mengatakan sudah, PBB gabung sama PPP aja, jadi sudah ada keinginan-keinginan yang baik, dan kami menyambut dengan poaitif ajakan-ajakan itu," kata Yusril.

Berdasarkan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, PBB dipastikan tidak lolos ke Senayan. PBB diketahui hanya mendapat perolehan suara sebanyak 1.099.848 atau sebesar 0,79 persen. 

Yusril menyambangi JK untuk mengundang wapres hadir dalam Muktamar PBB di Pulau Belitung, Bangka Belitung, pada 25 September.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement