Selasa 10 Sep 2019 17:55 WIB

2 Hercules Siap Antar Mahasiswa Papua Kembali ke Kampus

TNI kini tengah mendata para pelajar yang ingin kembali ke daerah kampusnya berada.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Pesawat Hercules (ilustrasi)
Foto: Antara/Galih Pradipta
Pesawat Hercules (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa asal Papua yang pulang kampung ke Papua dan Papua Barat difasilitasi untuk kembali menimba ilmu ke daerah tempat belajar mereka. TNI kini tengah mendata para pelajar yang ingin kembali ke daerah kampusnya berada.

"Itu sudah instruksi, sudah dari Panglima TNI, dari Mabes TNI sudah menyiapkan, sudah on call itu dua pesawat disiapkan," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel CPL Eko Daryanto, saat dihubungi, Selasa (10/9).

Baca Juga

Menurut Eko, TNI di wilayahnya mendapatkan perintah untuk segera mendata mahasiswa yang sudah ada di kampungnya dan ingin kembali ke kampusnya masing-masing. Dalam proses pendataan itu, TNI bekerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda) setempat.

"Nanti berapa yang sudah terdata, terkumpul, baru nanti kalau memang sudah cukup satu penerbangan diketahui ke mana tujuannya bisa kita terbangkan," ujarnya.

Sejauh ini, Eko belum dapat memastikan ada berapa mahasiswa yang ingin kembali ke daerah tempat belajarnya. Selain melakukan pendataan, TNI juga akan membuka pendaftaran dan sosialisasi seluas-luasnya terkait penerbangan menggunakan Hercules yang diparkir di Jayapura, Papua itu.

"Nanti tentunya kerja sama dengan Pemda (untuk menjemput mahasiswa-mahasiswa yang hendak kembali ke tempat belajarnya). Kita standby di Jayapura. Nanti dari Jayapura ke mana baru nanti kita berangkatkan," kata dia.

Eko juga belum dapat memastikan satu Hercules dapat mengangkut berapa orang nantinya. Menurut dia, jumlah muatan akan berbeda untuk para mahasiswa ini dengan prajurit TNI ketika latihan penerjunan.

"Beda nanti ada tempat duduknya disiapkan. Kalau latihan itu diri untuk terjun. Jadi tergantung nanti jumlahnya berapa," jelasnya.

Sebelumnya, sebanyak 835 pelajar dan mahasiswa asal Papua yang belajar di luar Papua eksodus 'pulang kampung' ke Papua karena termakan hasutan dan provokasi. Mereka menerima informasi yang tidak benar atau hoaks, bahwa belajar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, dan sebagainya itu akan ada tekanan dan ancaman keselamatan.

"Mahasiswa Papua yang belajar di seluruh daerah di Indonesia eksodus kembali ke Papua. Jumlahnya yang dilaporkan sekitar 835 orang. Ini akibat adanya provokasi dan informasi yang tidak benar," kata Menko Polhukam Wiranto saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (9/9).

Keluarga mahasiswa yang berada di Papua mendapatkan informasi kalau tetap belajar Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi itu akan ada tekanan dan ancaman. Keselamatan mahasiswa asal Papua juga diisukan tidak terjamin karena ada kemungkinan adanya balas dendam.

"Itu hoaks dan tidak benar. Mereka kemudian dibiayai orang tua masing-masing kembali ke Papua. Tapi, setelah mendapatkan informasi dari Panglima TNI dan kembali ke Jayapura ternyata tidak ada masalah apa-apa, mereka juga menyesal dan ingin belajar ke tempat belajarnya semula," kata Wiranto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement