Senin 09 Sep 2019 09:38 WIB

Aktivitas Penerbangan di Supadio Kembali Normal

Kemarin sejumlah penerbangan di Supadio terhambat akibat asap karhutla.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pengendara motor mengenakan masker saat melintasi jembatan yang diselimuti kabut asap di Pontianak, Kalbar, Jumat (24/8).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah pengendara motor mengenakan masker saat melintasi jembatan yang diselimuti kabut asap di Pontianak, Kalbar, Jumat (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Supadio Pontianak di Kubu Raya, Senin (9/9) pagi, lancar tanpa terganggu kabut asap. Sehari sebelumnya asap sempat mengganggu aktivitas penerbangan.

"Pagi ini tidak ada yang terganggu aktivitas penerbangan karena jarak pandang aman. Saat ini jarak pandang 1.700 meter," ujar OIC Bandara Internasional Supadio Pontianak, Didi di Kubu Raya, Senin (9/9).

Baca Juga

Dengan jarak pandang di atas minimal, semua aktivitas baik kedatangan dan keberangkatan tidak terkendala. "Di penerbangan jadwal awal lancar tidak ada keterlambatan," sebut dia.

Dikatakan, berbeda dengan yang terjadi pada Ahad (8/9) pagi, di jadwal penerbangan awal akibat kabut asap yang mulai menebal berdampak pada keterlambatan pada tiga penerbangan.

"Secara umum kemarin penerbangan aman. Namun hanya tiga penerbangan keterlambatan atau terdampak kabut asap. Itu pun hanya sekitar 15 menitan," kata dia.

Dalam tiga hari terakhir di sejumlah daerah di Kalbar kembali dikepung kabut asap. Asap mulai menebal terutama dirasakan pada pagi hari dan malam hari. Dalam seminggu terakhir terutama di Kota Pontianak, hujan belum kunjung turun.

Dengan kabut asap yang mulai hadir, membawa kekhawatiran masyarakat, salah satu di antaranya Ida.

"Asap mulai pekat pagi hari dan malam. Ini tentu mengkhawatirkan. Kita sangat sedikit trauma dengan kabut asap. Baru saja kita hilang sebentar dan sekarang mulai ada. Sangat khawatir karena mengganggu kesehatan dan lainnya," jelas Ida.

Ia menambahkan apalagi anaknya saat ini mengalami batuk. Jika ada kabut asap maka akan memperparah kondisi anaknya.

"Apalagi anak kita sekolah dan keluar rumah. Pokok nya sangat khawatir kalau lagi musim asap. Berharap semua bisa diatasi, hujan turun dan penting lagi tidak ada pembakaran lahan dan hutan. Minta semua sadar untuk tidak membakar lahan. Minta aparat tegas soal ini. Kembali kita dan semua orang trauma dengan kabut asap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement