LENGKONG, AYOBANDUNG.COM--Relawan Pro Jokowi (Projo) bertekad mengawal lima visi Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) hingga lima tahun ke depan melalui sinergitas dan gotong royong. Hal ini sangat penting agar program pembangunan bisa berjalan sesuai harapan.
Ketua DPP Projo Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya menggelar Deklarasi Jabar Bergerak Kawal Visi Indonesia yang melibatkan puluhan organisasi masyarakat (ormas) di Jabar. Tujuannya untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat mengawal Jokowi.
"Seluruh elemen masyarakat, lapisan pemerintah, TNI/POLRI, semuanya harus mendukung. Ya, wajib kalau Indonesia ingin maju dan bergerak menjadi nomor satu," tegas Budi.
Dia berharap Projo bisa menginspirasi, memotivasi, menstimulasi, dan menularkan semangat pengawalan Visi Indonesia ini ke seluruh masyarakat di Tanah Air.
Pihaknya juga akan merumuskan banyak langkah dalam mengawal isi Jokowi yang meliputi pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM), investasi yang dipermudah dan cepat, reformasi birokrasi, serta pengalokasian APBN/APBD tepat sasaran dan tepat guna.
"Periode Jokowi kali ini akan lebih baik, cepat, dan tanpa beban. Yang terbaik akan dilakukan demi Indonesia semakin maju," kata Budi.
Ketua DPD Projo Jabar Djoni Suherman berharap, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat bisa bersinergi lebih baik. Bahkan pihaknya telah membangun saluran komunikasi dan koordinasi langsung dengan Presiden. Agar seluruh progres pengawasan visi ini bisa dilaporkan secara langsung kepada Jokowi.
Dia mengaku sudah berusaha keras untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov Jabar. Namun, pihaknya masih kesulitan berkomunikasi dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
AYO BACA : Relawan Jokowi Deklarasi Jabar Bergerak Kawal Visi Indonesia
"Kita tetap bersinergi walaupun Pak Gubernur terlalu sibuk di medsos. Kita temuin begitu susahnya," ungkap Djoni.
"Saya sangat menyayangkan. Ya, tolong lah diperhatikan masyarakat Jawa Barat ini yang ingin bertemu, jangan ada penyekat. Dengan temu muka akan jauh lebih baik daripada hanya di medsos," sambung Djoni.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Penasihat Projo Jabar Anton Charlyan mengatakan, pengawalan Visi Indonesia yang diusung Presiden Jokowi menjadi sebuah kewajiban karena hal itu sudah mejadi program kerja pemerintah dan harus diwujudkan hingga berhasil hingga akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi 2024 mendatang.
"Yang saya titik beratkan itu adalah persatuan dan kesatuan untuk mendukung Visi Jokowi karena kekuatan itu adalah kebersamaan. Bukan di kepintaran, tapi di kebersamaan yakni gotong royong yang selama ini sudah dimulai," tegasnya.
Projo Jabar Kecewa
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Bergerak Kawal Visi Indonesia Dedi Barnadi mengaku kecewa atas ketidakhadiran Gubernur Jabar, Ridwan Kamil; Pangdam III/Siliwangi, Mayjen Soewandono; dan Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi. Padahal, kata Dedi, peran mereka sangat penting dalam mengawal seluruh visi yang diusung Presiden Jokowi.
"Sangat disayangkan sekali karena mereka seharusnya ikut bertanggung jawab mengawal program Jokowi lima tahun ke depan," sesalnya.
Meski begitu, Dedi berharap, pucuk pimpinan di Jabar itu ke depan bisa turut ambil bagian bersama Projo untuk mengawal Visi Indonesia. Terlebih, kata Dedi, sukses tidaknya visi tersebut akan sangat bergantung pada kebijakan mereka.
"Dan kami sangat siap bersinergi demi suksesnya program pembangunan di Jabar," tandasnya.
AYO BACA : Relawan Jokowi Gelar Acara