Jumat 06 Sep 2019 13:17 WIB

Relawan Baznas: 362 Warga Masih Mengungsi di Papua

362 warga yang mengungsi karena rumah mereka rusak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Warga mengumpulkan benda yang masih berharga dari sisa kebakaran rumah warga di Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Warga mengumpulkan benda yang masih berharga dari sisa kebakaran rumah warga di Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Lapangan Baznas Tanggap Bencana, Taufiq Hidayat mengatakan masih banyak korban kerusuhan demonstrasi yang mengungsi di Instalasi Militer Lantamal X Jayapura, Papua. Setidaknya masih ada 362 warga yang tinggal di lokasi tersebut karena rumah mereka rusak.

Taufiq menjelaskan, demontrasi besar dibeberapa titik di Provinsi Papua berdampak pada situasi yang mencekam, sehingga membuat warga banyak yang mencari tempat perlindungan yang aman.

"Di lokasi ini sebanyak 362 warga masih tinggal karena rumah mereka rusak," ujarnya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (6/9).

Berbagai bantuan telah diberikan kepada para pengungsi yang khawatir kembali ke rumah mereka, termasuk dari Baznas sendiri. Baznas memberikan bantuan kepada mereka berupa pakaian, seragam sekolah, alat mandi, kasur dan selimut.

Selain itu, Baznas juga mendistribusikan bantuan family kits sebanyak 100 Paket, makanan gizi tambahan balita 35 paket, baby kits 25 paket, serta kebutuhan dapur seperti beras, telur, dan minyak goreng.

"Bantuan mulai berdatangan, Kamis (5/9) terutama untuk anak-anak," ucapnya.

Relawan Baznas Papua ataupun dari Baznas Pusat telah memberikan respon kemanusiaan terhadap demonstrasi besar di Jayapura, Papua sejak Rabu (4/9) lalu. Selain memberikan bantuan terhadap pengungsi yang ada di Instalasi Militer Lantamal X Jayapura, Baznas juga memberikan bantuan terhadap pengungsi yang ada di Markas Densipur 10.

"Jumlah Pengungsi yang ada di Markas Densipur 10/Ksatria Yudha Dharma, Waena berjumlah 199 jiwa, orang dewasa,balita dan bayi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement