REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung menyiapkan perpindahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung. Lahan milik Pemkot Bandung di Kecamatan Gedebage dipilih menjadi lokasi baru RSUD Kota Bandung yang sebelumnya berada di Ujungberung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan sudah disiapkan lahan seluas 10 hektar yang berlokasi di dekat stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjadi gedung baru RSUD. Perpindahan ini dilandaskan untuk lebih meningkatkan layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat dari segi sarana prasarananya.
“Ini sangat feasible dan bisa membangun dengan kapasitas yang lebih baik dibanding existing sekarang,” kata Ema di sela-sela kegiatannya di Kecamatan Gedebage, Rabu (4/9).
Ema menuturkan saat ini Pemkot Bandung sedang membahas rencana tersebut melalui Fisibility Study (FS). Nantinya tahapannya dilanjutkan dengan penetapan detail engineering design (DED) sebagai landasan perencanaan proyek gedung RSUD yang baru .
Ia menyebutkan proses DED baru bisa dilakukan pada 2020 mendatang. Oleh karenanya ia belum bisa menyebutkan anggaran yang disiapkan karena masih dalam pembahasan.
“Target 2023 selesai, jadi 2021-an mungkin mulai pembangunannya,” ujarnya.
Ia menuturkan nantinya proses kajian juga akan menentukan pemanfaatan gedung RSUD yang olama. Karena memang untuk saat ini, gedung RSUD Kota Bandung di Ujungberung sudah kekurangan kapasitas jika dibandingkan jumlah pasien yang mengakses layanan kesehatan di tempat tersebut.
“Itu yang kita pikirkan juga, (gedung lama) bisa saja untuk ruang-ruang tertentu,” ujarnya.
Direktur RSUD Kota Bandung Exsenvenny Lalopua menjelaskan kebijakan pemindahan RSUD Kota Bandung sudah ada kajian sejak 2017 lalu. Berdasarkan kajian tersebut, RSUD Kota Bandung memang sudah layak untuk direlokasi untuk mencukupi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Kota Bandung.
Venny menyebutkan sarana dan prasarana RSUD sudah membutuhkan untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Hal ini juga untuk memenuhi standar regulasi fasilitas kesehatan yang setiap tahunnya terus meningkat.
“Area pendukung butuh diupgrade seperti parkir, sarana prasarana apalagi regulasi fasilitas kesehatan juga terus berkembang. Contohnya Saat ini kita kelas B kemudian di kelas B ada fasilitas CT Scan, tadinya hanya sebagai penunjang tapi sekarang jadi kebutuhan, fasilitasnya harus ditingkatkan,” tutur Venny.
Saat ini, kata dia, RSUD Kota Bandung hanya berdiri di lahan seluas 1 hektare dengan daya tampung pasien rawat inap sebanyak 223 kasur. Ke depannya dengan direlokasi ke tempat yang lebih luas maka fasilitas bisa ditingkatkan. Termasuk kebutuhan untuk menampung karyawan.
“Kebutuhan karyawan juga seperti ruang istirahat dokter. Kita juga berkembang jadi rumah sakit pendidikan. Karenanya butuh sarana prasarana lebih baik,” ujarnya.
Kebutuhan lahan parkir juga dianggapnya sangat mendesak. Saat ini lahan parkir yang ada sangat tidak memadai. Bahkan pihaknya juga harus menyewa lahan milik warga untuk sarana parkir.