Kamis 05 Sep 2019 11:40 WIB

Jadi Kota Kreatif, Sukabumi Gandeng Pelaku Ekonomi Kreatif

Dari data yang ada menyebutkan jumlah pelaku ekonomi kreatif mencapai sebanyak 770 pe

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Pengembangan industri ekonomi kreatif. (Ilustrasi)
Foto: Istimewa
Pengembangan industri ekonomi kreatif. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi menggandeng ratusan pelaku ekonomi kreatif dalam membangun sektor ekonomi kreatif. Targetnya Kota Sukabumi akan menjadi salah satu kota kreatif di Indonesia.

"Dari data yang ada menyebutkan jumlah pelaku ekonomi kreatif mencapai sebanyak 770 pelaku,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kamis (5/9). Jumlah ini merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk membangun Sukabumi. Di sisi lain, Kota Sukabumi tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah seperti daerah lain seperti wilayah tetangga Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga

Oleh karenanya sejak 2018 lalu,Kota Sukabumi membangun sektor ekonomi kreatif. Komitmen ini pun mendapatkan pengakuan dengan diundang menjadi salah satu pemateri dalam pembangunan ekonomi kreatif di acara Creative Cities Conference 2019 di Grand Dafam Bela Ternate, Maluku Utara, Rabu (4/9) lalu. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2019.

Fahmi mengatakan, perkembangan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi yang sangat fundamental dalam pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat karena berbasiskan UKM/UMKM. Ia menuturkan, sebanyak 770 orang pelaku ekonomi kreatif mulai dari kuliner, seni, musik dan lain sebagainya yang menjadi potensi pembangunan. Sehingga pemda menjadi bagian dari pendorong kemajuan ekonomi kreatif.

Untuk mewujudkannya lanjut Fahmi, pembangunan ekonomi kreatif dimasukkan dalam visi dan misi wali kota dan wakil wali Kota Sukabumi yakni Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera (Renyah). Pengertian religius yakni pemda memberikan perlindungan pada semua pemangku agama.

Sementara kata Nyaman ungkap dia, kehadiran pemda memberikan kenyamanan kepada seluruh warga dan sejahtera merupakan tujuan akhir dari pembangunan. Selain itu dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)

Dari visi dan misi ini ungkap Fahmi, muncul misi kedua yakni mengumpulkan ekonomi kreatif sebagai bagian tidak terpisahkan dari pemkot. Ekonomi kreatif bukan program pendukung, akan tetapi program prioritas dan itulah sebabnya masuk visi dan misi.

Bahkan kata Fahmi, dalam RPJMD secara jelas tersurat roadmap ekonomi kreatif hingga lima tahun ke depan. Pada 2020 misalnya akan dibangun gedung Sukabumi Creativ Hub (SCH) di areal 1,2 hektare yang disiapkan pemda. '' Nantinya semua pelaku ekonomi kreatif bisa ditampung disana,'' imbuh Fahmi.

Lebih lanjut Fahmi menuturkan, ekonomi kreatif adalah program utama dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pemerintah. Di tahun pertama 2019 ini sudah bergeliat dan tahun kedua akan terus digulirkan sehingga Sukabumi tetap kokoh dalam menjalankan ekonomi kreatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement