Kamis 05 Sep 2019 08:54 WIB

Lajur Darurat di Jalan Tol Cipularang Masih Minim

Sejak dibangun pada 2005, baru ada satu lajur darurat di Jalan tol Cipularang.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

PURWAKARTA, AYOBANDUNG.COM--Manajer Servis Lalu Lintas Jasa Marga wilayah Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Aryanto, mengakui keberadaan lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang masih minim.

"Sejak dibangun pada 2005, baru ada satu lajur darurat di Jalan tol Cipularang, di kilometer 17 jalur B," katanya saat konferensi pers pengungkapan kasus kecelakaan beruntun Tol Cipularang, di Mapolres Purwakarta, Rabu (4/9/2019).

Dia menyatakan kalau keberadaan lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang yang dibutuhkan lebih dari satu. Karena itu pihaknya sebagai pengelola berencana membangun lintasan darurat di pinggir jalan menurun arah Jakarta.

"Kami masih mengevaluasi titiknya di mana saja, karena turunannya panjang, kami akan minta pendapat pihak kepolisian," kata dia.

AYO BACA : Tersangka Tabrakan Maut Cipularang Terancam 6 Tahun Penjara

Lintasan darurat itu sendiri berfungsi untuk mengantisipasi kendaraan yang lepas kendali seperti rem blong saat melintasi jalan menurun.

Sebagai bentuk antisipasi, Aryanto mengaku pihaknya akan menambah rambu-rambu lalu lintas di lokasi rawan kecelakaan dan memasang spanduk imbauan pengguna jalan tol agar berhati-hati melewati lintasan menurun.

Kasatlantas Polres Purwakarta, AKP Ricki Adi Pratama mengatakan kamera pengawas atau CCTV di sekitar dalam keadaan mati ketika terjadi kecelakaan maut di KM 91 Tol Cipularang.

"Dengan demikian kamera tersebut tidak merekam saat-saat kecelakaan tabrakan beruntun yang melibatkan sebanyak 20 kendaraan. Untuk ini (CCTV) informasinya sedang offline. Jadi tidak terekam," kata Ricki.

AYO BACA : Pekerja Proyek Cipularang Ungkap Kejadian Aneh Sebelum Tabrakan Beruntun

Dia menyebut rekaman video amatir yang beredar media sosial akan dijadikan sebagai petunjuk bagi polisi mengungkap peristiwa tersebut.

Saat ini, kata dia, polisi sedang mengumpulkan alat bukti dengan meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di lokasi maupun tidak.

"Kita masih menggali saksi-saksi di TKP maupun di luar TKP," kata dia.

Seperti diketahui, kecelakaan beruntun terjadi di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta pada Senin (2/9/2019) yang melibatkan 20 kendaraan. Beberapa kendaraan terbakar akibat peristiwa itu.

Delapan orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

AYO BACA : Kemenhub Kirim Tim untuk Analisis Tol Cipularang KM 91

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement