REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku telah menugaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita untuk menangani masalah pencari suaka yang masih tinggal di Gedung Eks Kodim, Perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat. Sebab, batas waktu yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk tinggal di lahan Kodim tersebut sampai 31 Agustus 2019.
"Saya sudah bicara dengan Anies kemarin, kemudian saya minta menteri sosial untuk mencari fasilitas yang lebih manusiawi yang lebih baik untuk menempatkan mereka," ujar JK kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/9).
Menurut JK, Pemerintah juga akan berkoordinasi dengan United Nations High Commission for Refugees (UNHCR) yang bertanggung jawab dengan para pencari suaka. JK menjanjikan akan berdiskusi dengan UNHCR untuk mencarikan solusi nasib para pencari suaka.
"Nanti kita akan carikan solusinya. Mereka itu umumnya berasal di daerah dingin, belum tentu kuat tinggal di daerah panas. Afghanistan, Iran, dari mana lagi. Pemerintah akan cari solusi yang baik 1-2 hari ini," kata JK.
Hingga hari ini, para pencari suaka masih tinggal di Gedung Eks Kodim, Perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat. Padahal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memberi batas waktu tinggal di lahan Kodim tersebut sampai, 31 Agustus 2019.
Pantauan Republika, Senin (2/9), para pencari suaka masih banyak yang beraktivitas seperti biasa. Ada yang menjemur pakaian, ada yang saling berkumpul dan berbincang, anak-anak masih bermain di halaman gedung tersebut.
Tenda-tenda, tempat tidur para pencari suaka, masih berdiri rapi di dalam dua gedung yang saling bersebelahan, bahkan di luar gedung pun masih ada tenda, tersusun rapi.
Dari data pengungsi United Nations High Commission for Refugees (UNHCR), ada 1145 pencari suaka dari berbagai negara, yakni Afghanistan, Somalia, Sudan, Pakistan, Ethopia, Iraq, Suriah, Yaman, Bangladesh.
Salah satu pencari suaka, Muhammad Hanif (27) mengatakan, saat ini diri nya susah untuk mendapatkan air bersih, makanan dan listrik. "Malam hari, tidak ada listrik, semua sudah mati, silahkan kalian cek malam hari, ini gelap sekali tak ada apa-apa," kata Hanif.