REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Youth Marine Debris (IYMD) Summit kembali diadakan oleh Divers Clean Action (DCA) pada 24-28 Agustus 2019. Kegiatan ini melibatkan 43 pemuda dari berbagai provinsi. Mereka dilatih untuk dapat mengidentifikasi masalah secara efektif dan efisien dan dapat menghadirkan solusi tepat guna dan berkelanjutan untuk memerangi permasalahan laut.
Setelah mendapatkan pelatihan, mereka mempresentasikan rencana aksi mereka. Enam terbaik yang dinilai sejak prapelatihan, selama pelatihan, hingga presentasi rencana aksi akan dikirim ke Our Ocean Youth Leadership Summit di Norwegia, Oktober 2019.
Enam peserta itu; Arif Wardiman Lase dari Sumatera Utara, Effan Dena Musa dari Kalimantan Tengah, Gilang Ramadhan dari Jawa Barat, Muh Putra Ardiansyah dari Sulawesi Barat, Akbar Renaldy dari Jakarta Selatan, dan Wawan Saputra dari Kalimantan Utara. Mereka akan berangkat bersama mentor dari DCA.
‘’Datang dengan ide-ide terbaiknya, mereka bersemangat serta berkomitmen mewujudkan rencana aksi untuk mengurangi permasalahan sampah untuk mencapai target pengurangan 70 persen sampah laut,’’ tutur Swietenia Puspa Lestari, Rabu (4/9).
Swietenia mengaku gembira melihat antusiasme peserta IYMD Summit, kegiatan yang didukung PT Fast Food Tbk (KFC Indonesia), Pertamina Patra Comfort Hotel Jakarta, Danone-AQUA, Greeners.co, Gita Laut, Pandu Laut, dan Sustainable Ocean Alliance (SOA) itu. "Ini mencerminkan bahwa harapan pemuda untuk menikmati kelestarian laut di masa depan masih mungkin dipertahankan," ujar pendiri DCA itu.
Pada 2017, IYMDS melibatkan 70 pemuda dari berbagai provinsi dan menghasilkan 14 rencana aksi. Sebanyak 14.285 warga terlibat dalam 111 kegiatan dari 14 rencana aksi itu. "Berhasil memberdayakan 6.525 wanita dan berhasil mengajak 31 lembaga pemerintahan, 152 LSM/ komunitas/ organisasi, dan delapan universitas dalam pelaksanaannya," kata Swietenia.
Pertengahan Agustus lalu, peserta IYMDS 2017 wilayah NTB-NTT bersama DCA, Nusantraksi, Komunitas 1000Guru, dan KFC Indonesia, melakukan sosialisasi penanganan sampah di SD Ampenan 47 dan SDN 1 Gondang di Lombok. General Manager Pemasaran KFC Indonesia Hendra Yuniarto mengatakan, KFC Indonesia telah mengawali penggunaan sedotan nonplastik sejak Mei 2017 bekerja sama dengan DCA.
‘’Kita elah berhasil mengurangi pemakaian sedotan plastik di seluruh gerai KFC sampai dengan 90 persen,’’ ungkap Hendra. ‘’KFC berharap semakin banyak anak-anak muda yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan KFC yaitu peduli lingkungan dan melakukan aksi nyata untuk menyelamatkan lingkungan,” tambah Hendra.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
