REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menunjuk Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi yang dipercaya menjadi pilot project pengaplikasian revolusi industri 4.0 di Indonesia. Maka dari itu, kata Khofifah, semua pihak harus mampu bersaing dengan terus berinovasi dan berkolaborasi.
Khofifah berharap, masyarakat Jawa Timur mampu mewujudkan koneksitas antar-lembaga, antar-sektor, dan antar-daerah, serta memberikan layanan terbaik dan terdepan. “Pak Menteri Perindustrian, Jum'at (30/8) menyebutkan salah satu pilot project revolusi industri 4.0 adalah di Jawa Timur,” kata Khofifah, Selasa (3/9).
Khofifah berpendapat, program Millenial Job Center (MJC) dan East Java Super Coridor (EJSC) yang digagas Pemprov Jatim bisa dimaksimalkan. Tujuannya agar menghadapi era industri 4.0 ini, para millenial dapat memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Apa yang dilakukan Jawa Timur? Menyiapkan eko sistem melalui program Milenial Job Center, East Java Super Coridor dan memastikan adanya mentor dari para experties dan client dari perusahaan di luar maupun di Jawa Timur," ujar Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan, di Indonesia ada beberapa persoalan yang menjadi kendala start up. Hal itu antara lain modal, sumber daya manusia (SDM), fasilitas, regulasi, dan peraturan perundang-undangan serta pasar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Jatim tengah menyiapkan empat pilar strategis. Yaitu ekonomi fisik dengan mendorong lokasi klaster indistri digital dengan memaksimalkan klaster industri digital yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Pemprov Jatim juga akan menyiapkan UKM Go-Digital, Venture Capital, dan Talent Pool.
“KEK Singhasari adalah KEK pioner di Indonesia yang di dalamnya ada klaster digital IT. Jadi kalau mencari laboratorium yang ada digital IT bagi akademisi dan pelaku digital IT dapat dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus di KEK Singhasari. Mohon do'anya semoga dapat segera diresmikan dan efektif membantu percepatan terwujudnya industri 4.0,” kata Khofifah.