Senin 02 Sep 2019 22:33 WIB

KPK Berharap Presiden Pilih Capim yang Berintegritas

Ketuga KPK bersyukur Presiden Jokowi masih mau menerima saran dan koreksi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK disaksikan Ketua Pansel Yenti Garnasih (kedua kanan) di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/9/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK disaksikan Ketua Pansel Yenti Garnasih (kedua kanan) di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo memiliki harapan penuh kepada Presiden Joko Widodo dalam memilih Calon Pimpinan KPK yang berintegritas dan tak bermasalah. Panitia Seleksi Capim KPK baru saja menyerahkan 10 nama Capim KPK jilid V yang lolos hingga seleksi uji publik dan wawancara.

Agus pun mengaku bersyukur karena Presiden masih mau menerima saran dan koreksi baik dari masyarakat dan para tokoh tetap terkait apa yang dikerjakan oleh Panitia Seleksi. Diketahui, selama seleksi berbagai kritikan dan masukan terus masuk untuk Pansel Capim KPK.

Baca Juga

"Oleh karenanya, KPK mengajak semua pihak untuk tetap mengawal dan menunggu 10 nama yang diajukan Presiden pada DPR secara resmi," kata Agus dalam keterangannya, Senin (2/9).

Agus menuturkan, meskipun banyak perdebatan dan kritik dalam proses seleksi ini, namun hasilnya telah disampaikan pada Presiden. KPK secara kelembagaan juga mendukung proses seleksi tersebut, yaitu di antaranya dengan membentuk tim khusus melakukan penelusuran rekam jejak calon dan menyerahkannya pada Pansel Capim KPK. 

Sebelumnya, telah disampaikan juga bahwa KPK menemukan sejumlah calon memiliki rekam jejak yang bagus. Namun ada juga calon yang penuh catatan, misal tentang ketidakpatuhan dalam pelaporkan LHKPN.

"Kemudian adanya, dugaan pelanggaran etik seperti dugaan perbuatan menghambat penanganan kerja KPK, dugaan penerimaan gratifikasi, dan catatan lainnya," terang Agus.  

Agus memastikan, penelusuran rekam jejak itu jelas dapat dipertanggungjawabkan KPK dengan metode dan hasilnya. Bahkan KPK juga telah mengundang Panitia Seleksi untuk melihat bukti-bukti pendukung jika memang dibutuhkan. 

"Sedikit banyak, kami berprasangka baik, Pansel pasti membahas temuan-temuan tersebut secara internal," ujar Agus.

"Sehingga, ketika sore ini Presiden mengajak agar kita tidak tergesa-gesa dan menekankan pada hasil akhir yang diharapkan baik untuk KPK, maka wajar jika kita perlu sampaikan terimakasih atas respon tersebut," tambah Agus.

Saat ini, lanjut Agus, kerja KPK belum selesai. Sehingga, KPK tetap mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam pemberantasan korupsi, khususnya menjaga KPK melalui proses seleksi ini. 

"Semoga semakin banyak dukungan publik, maka semakin berkualitas upaya pemberantasan korupsi yang akan dilakukan ke depan," ujar Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement