Senin 02 Sep 2019 15:41 WIB

Aksi Penjarahan di Papua Sasar Kompleks Perkantoran Gubernur

Pemprov Papua menyayangkan aksi penjarahan pascaunjuk rasa.

Red: Nur Aini
Suasana permukiman penduduk di sekitar Pelabuhan Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Suasana permukiman penduduk di sekitar Pelabuhan Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyayangkan aksi penjarahan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab pascaunjuk rasa pada Kamis (29/8) dan menyebabkan kerugian materi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen mengatakan, aksi penjarahan tersebut juga terjadi di kompleks perkantoran Gubernur Dok II Jayapura.

Baca Juga

"Kantor gubernur dibongkar, dijarah, diambil barang-barangnya di hampir semua ruangan kerja yang ada," katanya di Jayapura, Senin (2/9).

Menurut Hery, dengan adanya kejadian ini maka aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Papua tidak dapat memberikan pelayanan publik seperti biasa kepada masyarakat.

"Para ASN di lingkungan Pemprov Papua juga merasa trauma akan adanya kejadian ini sehingga diharapkan tidak terprovokasi dengan kondisi yang ada," ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan untuk membuat situasi menjadi kacau di tanah ini.

"Kami harapkan siapa pun dia di Tanah Papua ini, dapat menjaga kedamaian Bumi Cenderawasih dan harus bisa mengendalikan diri atas situasi dan kondisi kini," katanya lagi.

Dia menambahkan, sudah pasti ada ASN yang merasa takut untuk datang ke kantor dengan situasi dan kondisi tersebut. Apalagi, semua instrumen dan peralatan kantor sudah dijarah. Maka, pada Selasa (3/9), direncanakan akan dilaksanakan aksi bersih-bersih di lingkungan Pemprov Papua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement