Kamis 29 Aug 2019 16:28 WIB

PP Muhammadiyah Gelar Rakornas Pesantren Muhammadiyah

Tujuan rakornas untuk mendiskusikan berbagai persoalan pesantren Muhammadiyah.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Muhammadiyah
Foto: wikipedia
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah lewat lembaga Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2 PM) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pesantren Muhammadiyah, pada Kamis-Jumat (29–30/8) di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rencananya, Rakornas tersebut akan dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, pada Kamis (29/8) malam.

Ketua LP2 PM, Maskuri, mengatakan, Rakornas tersebut merupakan kegiatan tahunan. Ini merupakan tahun keempat dimana tahun pertama digelar di Makassar, disusul Garut pada tahun kedua. Awalnya, jumlah pesantren Muhammadiyah tidak sampai 200 pesantren. Kini jumlahnya mencapai 324 pesantren tersebar di 25 provinsi.

Baca Juga

"Di samping silaturahim, tujuannya untuk mendiskusikan berbagai persoalan pesantren Muhammadiyah yang jumlahnya 324 tersebar di Indonesia. Ada sembilan provinsi yang belum ada pesantren Muhammadiyah," jelas Maskuri saat jumpa pers di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Sukoharjo, Kamis siang.

Berbagai persoalan pesantren tersebut disebabkan pesantren di lingkungan Muhammadiyah banyak mengalami perubahan, mulai dari sistem kelas hingga sistem pembelajaran yang mengikuti perkembangan berbagai disiplin ilmu seperti sains, matematika, fisika, kimia, biologi, geologi berbagai bahasa.

Rakornas kali ini mengambil tema Penguatan Kelembagaan, Tatakelola dan Kaderisasi Pesantren Muhammadiyah. Rakornas akan diikuti sekitar 300 peserta utusan dari seluruh pimpinan LP2 dan Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia.

Menurut Maskuri, dengan tujuan dan tema tersebut, Rakornas berarti dari sisi kelembagaan, pesantren Muhammadiyah perlu ada penguatan, terutama dari majelis/lembaga yang membina, mulai dari tingkat pusat sampai tingkat cabang.

Dari sisi tata kelola, lanjutnya, perlu ada penguatan dengan menerapkan manajemen modern. Hal itu penting, karena dengan manajemen modern pesantren Muhammadiyah berarti menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan. Sehingga, masyarakat akan memiliki kepercayaan terhadap pendidikan di lingkungan pesantren Muhammadiyah.

Dalam mencapai tujuan Rakornas tersebut, panitia akan menyajikan sejumlah materi. Di antaranya, Arah Pengembangan Pesantren yang Berkemajuan; Pesantren Muhammadiyah sebagai Pusat Kaderisasi Ulama, Zuama, dan Pendidik; Peningkatan Tatakelola Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah yang Berkeunggulan; Tatakelola Pesantren Muhammadiyah yang Berkeunggulan; serta, Pengaatan Kelembagaan dalam Upaya Kaderisasi Pesantren Muhammadiyah yang Berkeunggulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement