REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Sebanyak 19 siswa Sekolah Dasar (SD) Kamasan III, Banjaran, Kabupaten Bandung diduga mengalami keracunan akibat memakan permen kedaluwarsa, Kamis (29/8). Akibatnya, mereka mendapatkan perawatan intensif di puskesmas Kiangroke, Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, diduga ke 19 anak tersebut mengalami keracunan dari jajanan permen yang dikonsumsinya. Akibatnya, para siswa sempat mengalami gejala pusing, mual dan muntah serta sakit tenggorokan.
"Kejadian pukul 07.00 Wib setelah membeli permen (di luar lingkungan sekolah). Terus pukul 08.00 gejala mulai terlihat mual, muntah, pusing dan sakit tenggorokan. Mereka langsung dibawa ke Puskesmas Kiangroke, diduga keracunan permen kedaluwarsa," ujarnya, Kamis (29/8).
Ia mengungkapkan, selama berada di puskesmas petugas melakukan observasi selama dua jam. Kemudian ke 19 orang tersebut mulai kembali pulih dan saat ini telah pulang ke rumah mereka masing-masing.
"Begitu ada keluhan, kepala sekolah langsung merujuk ke puskesmas. Mereka bertindak cepat. Posisi (anak-anak) sudah pada pulang sudah sehat kembali dan pulih," katanya.
Ia mengimbau kepada orangtua siswa untuk lebih memperhatikan tanggal kedaluwarsa makanan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk edukasi dan menghindari hal yang tidak diinginkan seperti mengalami keracunan.
"Buat kita semua para orang tua dan anak- anak dicek dulu kedaluwarsanya saat membeli makanan. Sehingga aman untuk dikonsumsi. Mereka harus mulai aware melihat tanda tersebut," katanya.