Kamis 29 Aug 2019 07:56 WIB

Kepada Siapa Amil Curhat tentang Kegelisahan?

Isu negatif dan kadang berupa tuduhan kerap menimpa para amil.

Nana Sudiana, Sekjend FOZ & Direksi IZI
Foto:
Nana Sudiana, Sekjend FOZ & Direksi IZI

Kegelisahan Yang Beralasan

Sebagaimana manusia biasa, adakalanya kita pernah mengalami kecemasan dari waktu ke waktu. Perasaan takut dan kekhawatiran kadang bermunculan. Bagi para amil zakat, adalah juga manusiawi, ketika ia mencermati situasi dunia zakat akhir-akhir ini yang ibarat cuaca kadang tak menentu. Kadang cerah, berawan dan sesekali bahkan ada mendung tebal yang menutup cerahnya matahari di siang hari.

Sebagai amil, kita semua tidak ingin ada sesuatu yang buruk yang akan menimpa dunia zakat kita. Kita juga tak mau ada kegelapan yang menghalangi cerahnya dunia zakat.

Kegelisahan amil adalah kegelisahan yang logis dan punya alasan kuat. Amil yang merasa punya amanah untuk membantu negara dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran tentu saja tak berharap berlebihan, apalagi muluk-muluk dapat perhatian dan fasilitas dari negara. Bukan itu keinginan para amil ini. Yang diharapkan mereka semua justru adalah adanya fasilitasi dan kemudahan kerja mereka sehingga makin banyak mustahik yang bisa dientaskan dan diberikan kesempatan memperbaiki kehidupannya.

Siang sampai sore tadi misalnya, bagi para amil, masih saja dibincangkan soal regulasi zakat yang ada. Mereka bukannya takut akan peubahan aturan, tapi tidak adanya telinga yang bisa mereka titipkan rasa dan keinginan perbaikan.

Hari-hari ke depan, seolah hari-hari bukan milik mereka. Mereka hanya menunggu, sementara yang berbicara atas nama mereka mungkin lupa untuk menyapa dan mendengar apa yang ada di kedalaman hati para amil.

Angka-angka statistik bagi ssjumlah pihak dianggap lebih menarik untuk dilihat, didalami dan dikaji mendalam. Saat yang sama, mulut-mulut mungil yang siap bercerita tentang impian dan masa depan seperti apa yang diinginkan terlupakan. Kasihan.

Entah harus dengan cara apa, agar tak ada kasta dalam kerja-kerja memuliakan sesama. Entah harus dengan cara apalagi sehingga apa yang tersekat ditenggorokan bisa disuarakan dan didengar dengan seksama.

Entah harus bagaimana mengubur kegelisahan amil dan mengubahnya dengan keyakinan yang kuat akan datangnya masa depan gerakan zakat yang lebih baik.

Ah entahlah.

#Padang-Semarang, Jum'at, 23 Agustus 2019

Note: Tulisan ini tidak mewakili siapa-siapa, murni mewakili sebuah kegelisahan yang sedang coba diobati dan disembuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement