Kamis 29 Aug 2019 00:30 WIB

'Berlibur', Lintas Komunitas KBB Pungut 105 Ton Sampah Liar

Gerakan ini menginspirasi dan memotivasi semua pihak untuk peduli terhadap lingkugan

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

PADALARANG, AYOBANDUNG.COM—Berbagai komunitas di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang tergabung dalam Lintas Komunitas KBB memiliki cara tersendiri untuk mengedukasi masyarakat peduli kebersihan.

Melalui kegiatan bertajuk Beberesih Keliling Lembur (Berlibur), setiap akhir pekan puluhan komunitas, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, bahkan kini lembaga pendidikan secara swadaya bergotong royong memungut sampah liar.

Ketua Umum Lintas Komunitas KBB Rudy Praja memaparkan, gerakan ini digagas lantaran masih rendahnya tingkat kesadaran sebagian masyarakat pada kebersihan lingkungan.

Banyak ditemukan titik sampah liar di berbagai pelosok daerah. Sampah berasal dari konsumsi rumah tangga dan enggan membuangnya ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).

AYO BACA : Menteri LHK: Indonesia Jangan Jadi Tempat Sampah Negara Maju

"Gerakan ini menginspirasi dan memotivasi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan turut berkontribusi menyelesaikan permasalahan sampah di KBB," ungkap Rudy, Rabu (28/8/2019).

Menurutnya, banyak titik sampah liar karena kurangnya kepedulian dan pengetahuan warga mengenai pengelolaan sampah sangat rendah.

Berlibur dimulai Minggu (6/1/2019). Sejak itu, puluhan komunitas bergerak sebulan sekali melakukan operasi semut. Tercatat, Berlibur sudah dilakukan di Kecamatan Parongpong, Lembang, Batujajar, Ngamprah, Cipongkor, Sindangkerta, Saguling, Cipatat, dan Padalarang.

"Awalnya hanya beberapa komunitas yang ada di KBB. Tapi sekarang menjadi lebih luas pesertanya, termasuk ormas/LSM dan sekolah-sekolah juga ikut serta. Terakhir di Padalarang ada 65 komunitas terlibat kurang lebih 800 orang yang ikut," paparnya.

AYO BACA : Daur Ulang Sampah Sungai Citarum Kurangi Emisi CO2 Gas Rumah Kaca

Dalam sekali, tambah Rudy, Berlibur bisa membersihkan 15 ton sampah berbagai jenis diambil dari titik sampah liar maupun jalanan. Pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup KBB untuk menyediakan mobil angkutan sampah.

"Tiap bulan bantuan dari DLH sebanyak 2 dump truck dan 1 mobil kecil, dan tiap bulan pasti penuh. Jadi, rerata tiap bulan 15 ton selama 7 kali, berarti kurang lebih 105 ton," ujarnya.

Dengan langkah nyata ini, Lintas Komunitas KBB berharap kegiatan ini memberikan edukasi bahwa persoalan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Kebersihan bukan hanya milik lembaga lingkungan hidup tetapi di mulai dari diri sendiri.

Dengan gerakan ini, Rudy berharap ke depan sampah bukan hanya mendatangkan bencana tetapi warga berupaya mengubah sampah jadi berkah. Sampah bisa mendatangkan rupiah jika masyarakat memiliki kepedulian tinggi.

"Masukan saya, di berbagai wilayah diedukasi agar bisa mendirikan bank sampah. Selanjutnya masyarakat bisa memilah sampah sejak dari rumah, lalu ditabung ke bank-bank sampah tersebut," tandasnya.

AYO BACA : Puntung Rokok Jadi Sampah Paling Banyak di Pantai

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement