Rabu 28 Aug 2019 12:13 WIB

BPPT Teken 15 MoU dan 11 Kerja Sama di Forum Harteknas

BPPT berupaya untuk 'memasyarakatkan teknologi' agar bisa berguna optimal secara luas

BPPT pun melakukan penguatan kerja sama dengan berbagai mitra yang dibungkus gelaran acara bertajuk 'Forum Kerja Sama: Peningkatan Kerja Sama BPPT dan Mitra Sebagai Penghela Pertumbuhan Ekonomi untuk Indonesia Maju, Mandiri, Adil dan Makmur'.
Foto: bppt
BPPT pun melakukan penguatan kerja sama dengan berbagai mitra yang dibungkus gelaran acara bertajuk 'Forum Kerja Sama: Peningkatan Kerja Sama BPPT dan Mitra Sebagai Penghela Pertumbuhan Ekonomi untuk Indonesia Maju, Mandiri, Adil dan Makmur'.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi (BPPT) ikut mempromosikan inovasi-inovasi yang selama ini menjadi hasil dari kerja keras dari para perekayasa dalam momentum Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24.

BPPT pun melakukan penguatan kerja sama dengan berbagai mitra yang dibungkus gelaran acara bertajuk 'Forum Kerja Sama: Peningkatan Kerja Sama BPPT dan Mitra Sebagai Penghela Pertumbuhan Ekonomi untuk Indonesia Maju, Mandiri, Adil dan Makmur'. Pada acara ini BPPT melakukan 15 Kesepakatan Bersama (Mou) dan 11 Perjanjian Kerjasama

Baca Juga

Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan peningkatan kerja sama itu merupakan bukti bahwa BPPT selama ini berupaya untuk 'memasyarakatkan teknologi'. Hal itu agar di masa kini dan mendatang, inovasi-inovasi teknologi yang telah dilahirkan BPPT bisa berguna secara optimal oleh masyarakat secara luas.

"Ini merupakan wujud nyata BPPT dalam memasyarakatkan teknologi yang dimiliki, salah satu tolok ukur keberhasilan BPPT adalah terpakainya inovasi-inovasi teknologi oleh masyarakat Indonesia," kata Hammam, di Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK) BPPT, Bali, Selasa (27/8).

Hammam mengatakan 41 tahun berkiprah sebagai lembaga yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi, BPPT telah banyak menghasilkan inovasi yang memiliki dampak positif terhadap bangsa. "Mencapai usia 41 tahun, sudah banyak inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh BPPT, sudah banyak juga penugasan-penugasan penting yang telah dilaksanakan oleh BPPT," ujar Hammam, dalam pidatonya.

Melahirkan banyak inovasi yang berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia, Hammam menegaskan bahwa BPPT memiliki peran penting dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Peran tersebut bahkan telah dicantumkan dalam Undang-undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) yang baru saja disahkan DPR pada 16 Juli lalu.

Melalui UU Sisnas Iptek, BPPT harus melaksanakan tugasnya demi mendorong agar bangsa ini mencapai kemandirian teknologi. Dia mengatakan tujuh peran BPPT telah tercantum di dalam UU Sisnas Iptek yang harus dijalankan oleh BPPT untuk kemandirian teknologi Indonesia.

"Peran tersebut kami jalankan dengan mengacu pada hasil inovasi dari program dan kegiatan yang kami jalankan," kata Hammam.

Peran BPPT yang tercantum dalam UU Sisnas Iptek itu meliputi perekayasaan, kliring teknologi, audit teknologi, alih teknologi, intermediasi teknologi, difusi Iptek, serta komersialisasi teknologi.

Hammam menuturkan bahwa sebagai lembaga pemerintah, BPPT telah banyak melayani permintaan terkait inovasi teknologi melalui kerja sama pengkajian dan penerapan teknologi.

Terus hasilkan inovasi

Ia kemudian menyebutkan inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) hingga Diagnostik Kit DBD. Beberapa diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, Teknologi penerapan air bersih dan air siap minum, Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (Simral), Pilkades Elektronik, I Otentik, Diagnostik Kit DBD serta berbagai inovasi di bidang pertanian dan perikanan serta masih banyak lagi inovasi-inovasi teknologi lainnya.

Untuk saat ini, Hammam menambahkan, BPPT fokus fokus menciptakan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan pelayanan dan keterbukaan terhadap informasi publik.

"BPPT saat ini sedang melakukan Transformasi Digital terkait Informasi dan Pelayanan secara terintegrasi dan besar-besaran yang telah diluncurkan pada acara puncak HUT BPPT, 21 Agustus yang lalu," tambah Hammam.

Ia pun berharap kedepannya BPPT mampu melahirkan inovasi-inovasi lainnya demi memajukan Indonesia menjadi negara yang kompetitif dan berdaya saing tinggi.

Terkait tujuh peran BPPT, telah diimplementasikan dalam inovasi Buoy Merah Putih, Peningkatan Kecepatan Kereta api semi cepat, emas non merkuri, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), PLTSA, implant tulang, Rubber air bag, serta ADS-B dan cangkang Kapsul rumput laut.

Dalam acara forum kerja sama yang digelar BPPT di Bali kali ini, dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan M. Nurdin Abdullah, Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris, beberapa Bupati dari seluruh Indonesia, beberapa Rektor, beberapa Direktur Utama BUMN dan swasta, srta beberapa pejabat dan pelaku usaha.

Gubernur Sulawesi Selatan M. Nurdin Abdullah juga memberikan paparan terkait pentingnya inovasi teknologi untuk mempercepat pembangunan di daerah. Acara tersebut juga akan diisi oleh diskusi serta masukan dari peserta untuk peningkatan sinergi kerja sama antara BPPT dengan Mitranya. Para peserta pun akan diajak untuk meninjau fasilitas di BTIKK serta ikut serta dalam pembuatan keramik dari tanah liat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement