REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT KAI Daop 3 Cirebon mengajak 'Jaka dan Rara' Kota Cirebon 2019 melakukan perjalanan menggunakan Kereta Api Argo Cheribon, Selasa (27/8). Selain menikmati perjalanan, kehadiran Jaka dan Rara itu juga sekaligus untuk mempromosikan berbagai objek wisata yang ada di Kota Cirebon kepada para penumpang.
Dalam perjalanannya dari Stasiun Cirebon menuju Stasiun Gambir, Jaka dan Rara Kota Cirebon 2019 diajak untuk merasakan kenyamanan KA Argo Cheribon. Mereka pun bisa menikmati langsung berbagai fasilitas yang ada di KA Argo Cheribon.
Selain menikmati perjalanan, Jaka dan Rara Kota Cirebon 2019 juga menyapa para pengguna jasa KA Argo Cheribon dengan ramah. Mereka pun membagikan souvenir kepada sejumlah penumpang.
''Ini pengalaman yang sangat menyenangkan, apalagi ini pertama kalinya saya naik kereta api. Pelayanan di KA Argo Cheribon sangat memuaskan dan nyaman,'' ujar Rara Kota Cirebon 2019, Yossi Nitta Sari.
PT KAI Daop 3 Cirebon mengajak 'Jaka dan Rara' Kota Cirebon melakukan perjalanan menggunakan KA Argo Cheribon. (Foto: Humas PT KAI Daop 3 Cirebon)
Hal senada diungkapkan Jaka Kota Cirebon 2019, Boby Zaka Hermawan. Dia pun mengaku, pelayanan KA Argo Cheribon sangat memuaskan.
Tak hanya itu, sebagai salah satu Duta Pariwisata Kota Cirebon, Jaka dan Rara juga sekaligus mempromosikan berbagai objek wisata yang ada di Kota Cirebon kepada para penumpang. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya PT KAI Daop 3 Cirebon dalam mendukung program dua juta kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Kuswardojo, menyatakan, sengaja mengajak Jaka dan Rara Kota Cirebon 2019 supaya mereka bisa ikut merasakan layanan KA Argo Cheribon. Dia pun berharap, minat masyarakat menggunakan KA Argo Cheribon dari Cirebon menuju Gambir ataupun Tegal serta sebaliknya dapat lebih meningkat.
''Dari hasil evaluasi penumpang selama seminggu pasca rebranding tiga KA menjadi KA Argo Cheribon, jumlah penumpang mengalami peningkatan rata-rata mencapai 27 persen per hari,'' kata Kuswardoyo.
Jika dihitung secara tingkat okupansi pasca rebranding KA Argo Cheribon, Kuswardoyo menyebutkan, rata-rata mencapai 70 persen. Sedangkan sebelum rebranding, tingkat okupansi penumpang hanya 40-50 persen.
Kehadiran KA Argo Cheribon, dengan kapasitas tempat duduk yang lebih banyak dan pelayanan yang lebih baik dengan standar pelayanan sarana yang sama (single service), juga diharapkan akan mampu mendukung program Pemkot Cirebon yang menargetkan dua juta wisatawan.
''Jaka dan Rara juga sekaligus mempromosikan tempat wisata di Kota Cirebon untuk mendukung program Pemkot Cirebon,'' kata Kuswardoyo.
Sejalan dengan program itu, PT KAI Daop 3 Cirebon juga telah melakukan penataan dan perbaikan fasilitas pelayanan KA di sejumlah Stasiun Daop 3 Cirebon. Peningkatan pelayanan pun terus dilakukan, salah satunya dengan melakukan perluasan area ruang tunggu, area coworking space, area parkir dan sejumlah penataan lainnya di Stasiun Cirebon maupun Cirebon Prujakan.
Seperti diketahui, pada 1912, Stasiun Cheribon dioperasikan untuk pertama kalinya sebagai awal sejarah beroperasinya perkeretaapian di Kota Cirebon. Seiring dengan berjalannya waktu, nama stasiun tersebut berubah menjadi Stasiun Cirebon.
Saat ini, Stasiun Cirebon menjadi stasiun utama di Kota Cirebon. Stasiun itu melayani sejumlah perjalanan kereta api kelas eksekutif serta kelas bisnis, dari dan ke sejumlah tujuan di pulau Jawa.
Untuk lebih mengenalkan sejarah keberadaan Stasiun Cheribon tersebut, maka kemudian PT KAI Daop 3 Cirebon menggunakan nama Stasiun Cheribon sebagai rebranding nama tiga perjalanan KA. Yakni, KA Cirebon Ekspres, KA Argo Jati, dan KA Tegal Bahari menjadi KA Argo Cheribon.
Ikuti Whatsapp Channel Republika