Selasa 27 Aug 2019 17:46 WIB

Pin Emas DPRD DKI Dibagikan, untuk PSI Diganti Kuningan

Fraksi PSI menolak pin emas untuk anggota DPRD DKI Jakarta.

Anggota DPRD PSI DKI Jakarta, Rian Ernest Tanudjaja (tengah).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota DPRD PSI DKI Jakarta, Rian Ernest Tanudjaja (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pin emas bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2019-2024, pada Selasa (27/8) mulai dibagikan. Namun, untuk Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan dicarikan pin berbahan kuningan.

Sekretaris DPRD DKI Jakarta Yuliardi, di Jakarta, mengatakan, pihaknya secara bergiliran akan membagikan pin emas pada anggota dewan dengan cara mendatangi ke fraksinya masing-masing. "Kalau mereka ada saja, pada intinya kami standby di kantor. Jadi pas mereka ada langsung dikasih, kalau nggak ada nanti pas hadir saja," ujar Yuliardi saat dikonfirmasi.

Baca Juga

Sementara untuk Fraksi PSI, Yuliardi mengatakan, pihaknya telah menerima surat pernyataan penolakan mengenakan pin emas dari fraksi yang berisi delapan orang tersebut. Sekretariat DPRD sendiri saat ini masih mencari pin kuningan yang diminta oleh PSI.

"Hari Kamis pekan lalu mereka kirimkan surat pernyataan mengenai penolakan menggunakan pin emas. Saat ini masih kami cari, kemarin sudah kami cari. Besok dicari lagi kan mereka minta pin kuningan, bukan emas," ucap Yuliardi.

Yuliardi mengatakan, karena ada surat pernyataan dari PSI tersebut, pihak Sekretariat DPRD DKI Jakarta tidak akan memberikan pin emas pada anggota dewan dari PSI. Namun, pin emas yang seharusnya menjadi hak anggota dewan PSI, tetap disiapkan oleh pihak sekretariat sebagai cadangan jika nanti ada Pergantian Antar Waktu (PAW).

"Mereka (PSI) tidak kami kasih pin emas karena berdasarkan surat pernyataan yang mereka buat kepada kami, kami sambil cari yang kuningan. Jadi pin kami simpan sebagai cadangan bilamana ada anggota yang PAW," ucap Yuliardi.

Yuliardi menambahkan bahwa pihaknya memiliki pin berbahan tembaga. Namun, dia mengaku masih menunggu konfirmasi dari PSI apakah akan menerima atau tidak.

"Kalau tidak menerima maka akan kembali dicarikan pin dengan bahan kuningan," ucapnya.

Yuliardi mengatakan tidak ada anggaran untuk pin tembaga tersebut. Pin tembaga ini merupakan pin yang telah disiapkan, dan belum terpakai pada saat DPRD periode sebelumnya.

"Enggak ada anggaran pin tembaga, itu karena dulu kan ada temen-temen dewan minta disiapkan untuk yang nggak asli, karena sering hilang juga mereka. Terus kita siapkan. Nah kita cari-cari ternyata masih ada sisa. Sisa lama tapi kan baru, bukan bekas cuma belum terpakai," tuturnya menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, PSI menolak pin emas anggota DPRD DKI Jakarta. Menurut PSI, pengadaan pin emas untuk para anggota Dewan hanya menghamburkan uang.

Atas penolakan tersebut, PSI membuat surat pernyataan terkait sikapnya. Dalam surat tersebut PSI meminta pin diganti dengan bahan kuningan.

photo
Pin Emas untuk DPRD DKI Jakarta

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement