Selasa 27 Aug 2019 16:25 WIB

Soal PKB, Cak Imin Diminta tak Lupakan Keluarga Gus Dur

Imron Hamid menilai sosok Gus Dur yang menjadi patron PKB tak bisa tergantikan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan sambutan dalam Muktamar V PKB di Bali, Selasa (20/8/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan sambutan dalam Muktamar V PKB di Bali, Selasa (20/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan juru bicara keluarga Gus Dur, Imron Hamid, menilai Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, lupa sejarah hidupnya. Ia melihat, Cak Imin seakan tak menganggap keberadaan keluarga Ciganjur dalam penyusunan kepengurusan DPP PKB terbaru.

"Tetapi yang kita lihat justru Muhaimin Iskandar seperti tidak menganggap keberadaan keluarga Ciganjur. Dia seperti lupa sejarah hidupnya sendiri," ujar Imron melalui pesan singkat, Selasa (27/8).

Baca Juga

Menurut Imron, banyak pihak, baik di internal Nahdlatul Ulama (NU) maupun di luar NU, berharap kepengurusan Muktamar PKB Bali menjadi ajang rekonsiliasi. Ajang rekonsiliasi itu diharapkan terjadi di antara pihak-pihak yang selama ini pernah memiliki andil atau ikut membesarkan PKB dan NU, termasuk keluarga Gus Dur.

"Setiap partai itu punya patron, PNI itu Bung Karno, PDIP itu Bu Mega, PKB itu Gus Dur. Gus Dur itu bukan sekadar patron partai, tapi juga menjadi cucu dari pendiri NU," katanya.

Menurutnya, sosok Gus Dur yang menjadi patron PKB tidak akan bisa tergantikan oleh siapapun. Ia juga menilai, apa yang ditampilkan Cak Imin selama ini adalah membawa PKB keluar dari ruh dan pakem NU yakni kyai sebagai pemimpin tertinggi partai. 

"Pasca-Muktamar Ancol 2008, posisi Ketua Umum Dewan Syuro dihapus, bahkan hasil Muktamar Bali 2019 lebih parah, Muhaimin Iskandar menjadi penentu tunggal dalam formatur. Ini bukan napas NU," terangnya.

Sebelumnya, Rapat Pleno Muktamar VI PKB 2019 secara aklamasi memilih Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum DPP PKB periode 2019-2024 setelah melihat surat dukungan 34 DPW PKB seluruh Indonesia. Muhaimin pun menerima keputusan aklamasi ini.

"Secara aklamasi memutuskan menetapkan Dr H Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa periode 2019-2024 sekaligus sebagai mandataris tunggal Partai Kebangkitan Bangsa," kata Pemimpin sidang Ida Fauziyah dalam rapat pleno di Hotel Westin, Bali, Rabu (21/8) dini hari.

Ida mengatakan, keputusan itu diambil setelah diperlihatkan surat dukungan yang sudah diserahkan 34 DPW PKB kepada Muhaimin Iskandar untuk kembali menjadi Ketua Umum DPP PKB. Lalu Ida menanyakan kesediaan Muhaimin untuk menjadi Ketum PKB periode 2019-2024.

Muhaimin menyatakan bersedia memimpin kembali PKB periode 2019-2024. Ia memohon kepada Allah SWT semoga memberikan kekuatan kepada dirinya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement