REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Hujan telah menghapus polusi asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sebagian besar wilayah Provinsi Riau, Selasa (27/8) pagi. Staf Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Ahmad Agus Widodo menyatakan ada hujan cukup lebat dan hampir merata di seluruh wilayah Riau.
"Asap agak menghilang tapi tetap terdeteksi hanya di Kota Rengat,” kata dia.
Ia menambahkan asap hanya terdeteksi di Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan mempengaruhi jarak pandang sehingga turun tinggal lima kilometer. Sedangkan di Kota Pekanbaru udara relatif bersih dari asap atau jerebu Karhutla.
Jarak pandang pada sekitar pukul 09.00 WIB mencapai 10 kilometer. Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Pelalawan dan Kota Dumai, dengan jarak pandang di masing-masing daerah itu mencapai delapan kilometer.
“Kualitas udara di Pekanbaru juga bagus pada hari ini, ditandai dengan PM10 atau partikel asap bagus,” ujarnya.
Berdasarkan data BMKG Pekanbaru, pantauan satelit pada pukul 05.00 WIB menunjukan ada sembilan titik panas di Riau. Lokasi terbanyak di Kabupaten Bengkalis ada empat titik panas, Indragiri Hilir 2 titik, dan Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu dan Kepualauan Meranti masing-masing satu titik.
Dari jumlah tersebut ada dua titik yang terindikasi titik api karhutla, yang masing-masing satu titik di Bengkalis dan Indragiri Hilir.
Sementara itu, sejumlah warga Kota Pekanbaru mulai bebas beraktivitas di luar rumah tanpa masker medis. Mereka menikmati udara pagi yang segar setelah sebelumnya selama sekitar seminggu terakhir dipenuhi asap Karhutla.
“Hari ini saya sudah bisa mengajak cucu saya main di taman pagi ini. Pintu dan jendela rumah juga sudah dibuka dari pagi supaya udara segar masuk,” kata seorang warga Pekanbaru, Sri Ambarwati (68).