Senin 26 Aug 2019 18:48 WIB

Warga Terdampak Karhutla Alami Iritasi Mata

Jumlah warga terdampak asap terus bertambah.

Satgas Karhutla Riau melakukan pemadaman bara api kebakaran lahan gambut di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Satgas Karhutla Riau melakukan pemadaman bara api kebakaran lahan gambut di Kabupaten Pelalawan, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang mengalami iritasi mata akibat pertikel yang terbawa kabut dan asap dampak kebakaran hutan dan lahan di kota itu terus bertambah.

"Saya kemarin merasa sakit kepala, mata terasa gatal lalu saya kucek-kucek, dan malah membengkak bahkan untuk berkedip saja susah. Berdasarkan diagnosa dokter spesialis mata, mata saya mengalami iritasi akibat kabut asap," kata Imel Aurora (38), Pegawai salah satu BUMN di Pekanbaru, Senin (26/8).

Baca Juga

Menurut Imel, selain dirinya pada pemeriksaan kesehatan pada dokter yang sama juga banyak yang datang memeriksakan kesehatan mata mereka dengan kasus penyakit yang sama.

Setelah pemeriksaan oleh dokter di RS Awal BRos tersebut, tambahnya dirinya diberi obat minum dan obat tetes mata selain itu dianjurkan untuk rajin mengompres dengan air hangat, serta dianjurkan untuk tetap menjaga stamina.

"Kondisi kabut asap yang kini mengkhawtirkan itu, saya disarankan dokter untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, tetap menjaga stamina agar tetap selalu 'fresh' serta banyak minuam air putih," jelasnya.

Disamping itu, setelah obat habis diminum sampai lima hari dan jika masih merasakan sakit, katanya dokter menganjurkan dirinya untuk melakukan kontrol ulang.

Oleh krena itu, Imel bersama warga lainnya di kota itu meminta Gubernur Riau untuk segera bertindak tegas terhadap para pelaku pembakar hutan, agar korban yang terdampak kabut asap tidak terus bertambah.

Sebelumnya Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi mengungkapkan sejumlah warga Kota Pekanbaru kini diserang berbagai penyakit akibat terpapar kabut dan asap dampak pembakaran hutan dan lahan.

"Selain ISPA kini warga Kota Pekanbaru juga mengalami asma, iritasi mata, iritasi kulit dan lainnya. Namun demikian penyakit ISPA masih dominan menyerang warga kota itu dibandingkan dengan jenis penyakit lainnya yang menyerang masyarakat daerah itu pasca ditetapkannya Riau dengan status siaga darurat asap beberapa hari lalu," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement