REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kereta (KA 34) Argo Parahyangan tujuan relasi Stasiun Gambir dan Stasiun Bandung tertahan di Cikarang akibat KA 32 Argo Parahyangan relasi Gambir - Bandung yang menabrak bus mogok di KM 67+2 Karawang – Klari, pada Senin. Manajer Humas Daop 2 PT KAI, Noxy Citrea mengatakan hingga pukul 15.38 WIB, KA 24 Argo Parahyangan tersebut belum sampai ke Stasiun Bandung.
"Keretanya belum sampai Bandung nanti dilihat perkembangannya kembali karena lokasi kejadiannya ada di Daop 1," kata Noxy di Bandung, Senin.
Insiden tersebut terjadi pada pukul 12.36 WIB yang mengakibatkan lokomotif CC2961511 mengalami kerusakan dan tidak dapat beroperasi. Tidak hanya itu, akibat kejadian ini prasarana rel mengalami kerusakan dan sejumlah perjalanan KA lainnya tertahan.
Langkah awal yang dilakukan PT KAI Daop 1 Jakarta adalah mengirim lokomotif pengganti untuk KA 32 Argo Parahyangan, melakukan perbaikan pada jalur, serta melakukan evakuasi di tempat kejadian. Saat ini, jalur kereta dari Karawang menuju Klari sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas, sementara jalur sebaliknya antara Klari menuju Karawang hingga kini belum dapat dilalui karena masih proses perbaikan jalur rel dan menunggu proses evakuasi bus selesai dilakukan.
Adapun KA yang tertahan akibat kejadian ini:
- KA Lokal 326 Walahar Ekspres (relasi Tanjung Priok – Purwakarta) tertahan di Karawang
- KA 68 Cirebon Ekspres (Gambir – Cirebon) tertahan di Kedunggedeh
- KA 156 Singasari (Pasar Senen – Malang) tertahan di jalur III Lemahabang
- KA 2516 tertahan di jalur IV Lemahabang
- KA 34 argo Parahyangan (Gambir – Bandung) tertahan di Cikarang
- PLB 7051 Argo Parahyangan (Bandung – Gambir) tertahan di Kosambi
- KA 144 Jayabaya (Pasar Senen – Surabaya Gubeng) tertahan di Tambun
Bus Agra Mas tanpa penumpang mengalami mogok di perlintasan rel kereta api dan ditabrak kereta, Senin. Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, tepatnya di di wilayah Desa Warung Bambu, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Di titik perlintasan tersebut tidak dijaga petugas berseragam PT Kereta Api Indonesia. Hanya warga setempat yang berjaga di sekitar perlintasan itu.