REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pedagang Pasar Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga, menyepakati pembangunan pasar sementara di lapangan desa. 'Kesepakatan ini dicapai dari hasil rapat bersama yang dihadiri para pedagang, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, forkopimcam dan kepada desa Tunjungmuli.
Camat Karangmoncol, Juli Atmadi, Senin (26/8) mengatakan selain menyepakati pembangunan pasar sementara di lapangan desa, para pedagang juga menyepakati pembangunan pasar sementara yang berupa shelter tersebut akan dilakukan oleh Dinperindag.
''Direncanakan, pembangunan shelter pasar sementara bisa diselesaikan dalam waktu satu minggu,'' jelasnya.
Pasar Desa Tunjungmuli mengalami kebakaran hebat pada Sabtu (23/9) malam. Akibat musibah tersebut, seluruh bangunan pasar termasuk 78 kios yang ada di pasar tersebut ludes terbakar. Untungnya, api tidak sampai merambat ke pemukiman penduduk setelah lima unit mobil pemadam kebakaran berhasil melokalisir kobaran api.
Pemerintah desa membentuk panitia kecil terkait dengan teknis pendirian shelter dan penempatan pedagang. ''Sedangkan mengenai pembangunan kembali pasar desa, Juli menyatakan, Pemkab akan mengusulkan agar pembangunan kembali pasar tersebut bisa dilakukan Kementerian Desa,'' kata dia.
Terkait dengan musibah ini, sejumlah warga Desa Tunjungmuli dan pedagang pasar, telah melakukan kerja bhakti membersihkan puing-puing sisa musibah kebakaran pada Senin (26/8). Kegiatan ini juga kalangan ASN dari pemerintah kecamatan Karangmoncol, Koramil 11 Karangmoncol, Polsek Karangmoncol, Linmas, dan ormas kepemudaan di Purbalingga.
Juli berharap, pedagang yang mengalami kerugian akibat terbakarnya pasar ini, tidak terus larut dalam kesedihan. Namun harus segera bangkit, dan kembali memulai usahanya di pasar sementara. ''Dari hasil assesment yang kami lakukan, kerugian akibat musibah ini memang cukup besar. Mencapai Rp 800 juta,'' kata dia.