Sabtu 24 Aug 2019 20:17 WIB

Kader AMPG akan Bertahan Hingga DPP Golkar Gelar Pleno

Kader AMPG akan bertahan di depan DPP Golkar hingga adanya pleno.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Partai Golkar
Foto: Republika
Ilustrasi Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum (Waketum) Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Nofel Saleh Hilabi menegaskan pengurus dan anggota AMPG akan terus bertahan di sekitaran kantor DPP Partai Golkar. Rencananya AMPG akan terus bertahan sampai DPP Partai Golkar menggelar pleno.

"Sudah tiga hari tiga malam kita tidak diizinkan masuk ke dalam DPP Partai Golkar oleh Ketum Partai Golkar. Kawan-kawan terpaksa tidur di jalan. DPP ini rumah kita. Ada apa ini? Kita mau masuk ke rumah sendiri kok tidak boleh. Pengurus pleno pun tidak diizinkan. Padahal jelas-jelas masih sah sebagai pengurus yang terdaftar di Kemenkumham," kata Nofel dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (24/8).

Baca Juga

Nofel mengatakan anggota AMPG yang hadir akan terus bertambah. Ia mengkritisi sikap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang dinilai arogan. "Sikap arogansi seperti ini yang kita tentang. Kita tidak akan surut, setiap hari akan makin banyak anggota AMPG dari berbagai daerah yang datang hingga rapat pleno digelar," tegasnya.

Dirinya juga menyayangkan sikap Airlangga yang dinilai tega terhadap para kader mudanya. Apalagi, imbuhnya, kedatangan pengurus dan kader AMPG bukan untuk demo. "Kami kader muda Partai Golkar hanya ingin menjalankan proses demokrasi. Janganlah Partai Golkar dijalankan seperti perusahaan pribadi oleh Ketum," ujar.

Memanasnya internal Partai Golkar berawal dari persaingan perebutan kursi Golkar-1 antara Airlangga sebagai pejawat dan Wakil Koordinator Bidang (Wakorbid) Pratama Bambang Soesatyo. Pada Kamis (22/8) lalu Kantor DPP Partai Golkar dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal. Di hari yang sama pada malam harinya, massa berseragam AMPG berdatangan. Mereka mendesak agar DPP menggelar pleno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement