REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kericuhan terjadi di gedung eks Kodim 0503/JB, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (22/8) sore. Kericuhan itu terjadi antarpara pencari suaka yang bermukim di lokasi tersebut.
Kapolsek Kalideres, AKP Indra Maulana membenarkan peristiwa tersebut. Namun, Indra enggan menjelaskan penyebab terjadinya kericuhan itu.
"Kalau tentang hal itu (penyebab kericuhan) enggak bisa disampaikan, karena yang bertanggung jawab terkait dengan penempatan pengungsi itu kan UNHCR. Jadi semuanya, leading sektornya adalah UNHCR dan sudah terkoordinasi di bawah Kemenko Polhukam," kata Indra saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (23/8).
Meski demikian, sambung Indra, dalan peristiwa itu, satu orang anggotanya mengalami luka akibat terkena pukulan. Saat berusaha melerai para pengungsi yang sedang ricuh.
"Ada (anggota polisi terluka) kemarin, hanya luka lebam," ujar dia.
Ia menjelaskan, setiap hari terdapat 17 petugas gabungan yang melakukan pengamanan selama 1x24 jam di lokasi para pencari suaka tersebut. Para petugas itu terdiri dari lima anggota polisi, lima anggota Satpol PP, lima personel dari Kecamatan Kalideres, dan dua personel dari Koramil.
Indra menuturkan, keberadaan para petugas itu untuk menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif. Sebab, lokasi penampungan para pencari suaka itu berada di tengah pemukiman warga dan bersebelahan dengan sebuah sekolah.
"Kita harus menjaga agar mereka tidak mengganggu warga di Kalideres, dan menghindari perbuatan-perbuatan mereka yang mungkin mereka lakukan," imbuhnya.
Ia juga memastikan, saat ini kondisi di lokasi telah terkendali. "Tapi setelah itu bisa diamakankan, sudah bisa kondusif lah," papar dia.