Jumat 23 Aug 2019 18:00 WIB

Menpora Sambut Pria yang Berjalan Mundur dari Tulungagung

Medi Bastoni berjalan kaki secara mundur dari Tulungagung ke Jakarta.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Reiny Dwinanda
Menpora RI, Imam Nahrawi menyambut Medi Bastoni, pria yang berjalan kaki mundur dari Tulungagung ke Jakarta dalam waktu 35 hari di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (25/8).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Menpora RI, Imam Nahrawi menyambut Medi Bastoni, pria yang berjalan kaki mundur dari Tulungagung ke Jakarta dalam waktu 35 hari di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi menyambut Medi Bastoni (43 tahun) yang tiba di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (23/8) sore setelah berjalan mundur dari Tulungagung, Jawa Timur. Medi menempuh perjalanan dengan jarak sekitar 730 km untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

 

"Selamat datang di Kemenpora. Gimana kabarnya?" tanya Menpora.

Medi pun menyampaikan ucapan terima kasihnya atas apresiasi yang diberikan Menpora. Ia menceritakan, perjalanannya sangat berkesan.

"Jadi kenal banyak orang, banyak teman dan relawan yang membantu," ungkap Medi.

 

Imam menyempatkan diri untuk mencoba memakai ransel yang dipakai Medi. Ransel yang dibawa sehari-hari dalam perjalanannya itu dimodifikasi dengan menambahkan spion sebagai penunjang Medi berjalan mundur. Di dalamnya terdapat pakaian dan logistik.

photo
Seorang aktivis Demokrasi Medi Bastoni melakukan aksi berjalan mundur dari Kabupaten Tulungagung menuju Jakarta di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (8/8/2019).

Medi mengatakan, jalan mundur yang dilakukan itu dimulai dari Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Tulungagung pada 18 Juli. Ia mengaku, setiap harinya berjalan rata-rata 20 hingga 30 kilometer.

“Kegiatan jalan mundur ini dalam rangka menggugah hati masyarakat untuk bisa ikut upacara bendera (di Istana Merdeka). Filosofi jalan mundur untuk mengingat sejarah perjuangan bangsa. Kemudian, ada kegiatan reboisasi, saya ingin minta pohon kepada Pak Joko Widodo sebagai ikon reboisasi di Lereng Gunung Wilis,” kata Medi.

 

Selama perjalanan, Medi mengungkapkan, menumpang mandi dan istirahat di rumah warga maupun masjid. Ia sempat cedera kaki ketika menempuh perjalanan ke Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement