Jumat 23 Aug 2019 14:21 WIB

Menpar Minta Bandara Yogya Diskon Pendaratan Pesawat Carter

Diskon pendaratan pesawat carter dorong masuknya turis dari China, Korea, Jepang.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Penumpang keluar dari area bandara seusai mendarat dengan pesawat komersial Citilink saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Penumpang keluar dari area bandara seusai mendarat dengan pesawat komersial Citilink saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan PT Angkasa Pura I ikut mempromosikan penerbangan internasional dan memberikan potongan biaya pendaratan bagi pesawat carter penerbangan internasional yang mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Potongan biaya pendaratan pesawat carter bisa memcepat pertumbuhan wisata.

Arief di Kulon Progo, Jumat (23/8), mengatakan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta memang belum selesai sepenuhnya. Tetapi berdasarkan hasil rapat terbatas, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta PT Angkasa Pura segera mempromosikan pengoperasian bandara, khususnya penerbangan internasional.

"Segera mungkin dipromosikan ke maskapai penerbangan dan pelaku wisata. PT AP I bisa melayani pendaratan pesawat carteran seperti dari China yang merupakan pangsa pasar wisata Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan DIY," kata Arief saat melakukan kunjungan kerja di Bandara Internasional Yogyakarta.

Ia mengharapkan PT AP I melalui Bandara Internasional Yogyakarta bisa melayani penerbangan carter sampai beroperasi penuh pada April 2020. AP I bisa melayani penerbangan dari Kamboja, China, Korea dan Jepang yang merupakan pangsa pasar wisata Jawa Tengah dan DIY.

Menurut Arief, PT AP I bisa memberikan potongan mendarat atau potongan lainnya. Sehingga banyak pesawat carteran yang membawa wisatawan berdatangan di Bandara Internasional Yogyakarta. Hal ini tentunya akan mengangkat dan mempercepat perkembangan wisata di DIY dan Jateng.

Saat ini bandara yang baru memberikan potongan adalah di Kepulauan Riau. Sehingga di sana banyak wisatawan mancanegara berdatangan. Begitu juga pelaku jasa perhotelan dan pelaku wisata diharapkan memberikan potongan khusus, sehingga tidak kapok datang kembali.

"Kami siap memberikan insentif bila ini segera terwujud," katanya.

Namun demikian, ia berharap tiga 3A harus perhatikan dalam rangka percepatan pertumbuhan wisata. Yakni atraksi (alam, budaya, dan keindahan), akses (Garuda, bandara dan Angkasa Pura), dan akomodasi.

"Ketiga-tiganya harus kompak. Kami yakin pertumbuhan pariwisata akan lebih cepat," katanya.

Direktur Utama PT AP I Faik Fahmi mengatakan dalam rangka mendukung pariwisata Jateng danDIY, PT AP I membebaskan biaya pendaratan selama enam bulan ke depan. Kemudian potongan 50 persen enam bulan selanjutnya.

"Baik pesawat carter dan reguler yang mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta kami bebaskan biaya pendaratan hingga enam bulan ke depan. Setelah enam bulan, kami masih memberikan diskon 50 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement