Jumat 23 Aug 2019 14:05 WIB

Kementerian PPN Bantah Lokasi Ibu Kota Baru telah Ditentukan

Kementerian PPN masih mengkaji struktur tanah dan dampak ekonomi ibu kota baru.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengatakan bahwa hingga saat ini lokasi ibu kota baru Indonesia belum diputuskan. Menurut Menteri PPN, Bambang Brodjonegoro, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih meminta beberapa detail kajian yang diperlukan terkait wacana pemindahan tersebut. 

“Belum ditentukan, presiden masih meminta detail dua bagian dari kajian Bappenas mengenai struktur tanah dan dampak ekonomi,” ujar Bambang kepada Republika.co.id pada Jumat (23/8). 

Baca Juga

Pernyataan Bambang menepis kabar bahwa ibu kota baru Indonesia telah diputuskan oleh presiden, setelah dari Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil memberikan informasi atas hal itu. Ia menekankan bahwa opsi-opsi lokasi ibu kota baru masih belum diputuskan secara resmi dan meminta agar seluruh masyarakat bersabar menunggu pengumuman resmi dari presiden.

Sebelumnya, Sofyan mengatakan bahwa lokasi ibu kota baru telah diputuskan, yaitu di Kalimantan Timur. Meski demikian, lokasi spesifik di provinsi tersebut tidak disebutkan. 

Jokowi secara resmi telah mengumumkan bahwa ibu kota Indonesia akan dipindahkan ke Kalimantan dalam pidato kenegaraan HUT RI ke-74 dan sidang bersama DPD dan DPR RI pada 16 Agustus lalu. Dalam kesempatan itu, ia meminta izin serta dukungan dari seluruh rakyat Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara.

"Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu anggota dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," ujar Jokowi.

Jokowi juga telah berkunjung ke Bukit Soeharto, sebuah lokasi di antara Balikpapan dan Samarinda di Kalimantan Timur pada Mei. Lokasi itu telah diyakini menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia.

Jika Kalimantan Timur terpilih sebagai lokasi ibu kota baru, maka selaras dengan penjelasan Bappenas jika lokasi tersebut harus teintegrasi dengan kota besar yang sudah ada. Di Kalimantan Timur, ada dua kota besar yang dianggap fungsional, yaitu Balikpapan dan Samarinda, serta lengkap dengan dua bandara besar serta jalan tol yang sedang dibangun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement