Kamis 22 Aug 2019 21:21 WIB

Soal Provinsi Bogor Raya, Ridwan Kamil: Jangan Ditanya Lagi

Ridwan Kamil mulai bosan ditanya soal wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya.

Rep: Nugroho Habibie/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Foto: Foto: Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil enggan berkomentar lagi terkait wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan, aspirasi boleh saja namun pembentukan Provinsi Bogor Raya tidak mendesak.

"Berkali-kali saya sampaikan, jangan ditanya lagi. Ini udah yang kedelapan kali saya jawab," kata Emil di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Kamis (22/8).

Baca Juga

Emil mengatakan pemekaran di tingkat dua lebih memdesak daripada pembentukan provinsi baru. Jika pemekaran tingkat dua terwujud, lanjut Emil, Dana Alokasi Umun (DAU) dari pusat ke Jabar juga dapat meningkat.

Emil membandingkan, DAU yang di berikan ke Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat terpaut hampir 15 miliar. Sebab, dia mengatakan, Jawa Timur memiliki total kabupaten/kota sebanyak 38. Sedangkan, di Jawa Barat hanya memiliki 27 kabupaten/kota.

"Padahal penduduk kita lebih banyak. Jadi memekarkan menjadi provinsi enggak urgensi," katnya.

Emil menegaskan, pemprov akan mendorong terbentuknya daerah tingkat dua. Sehingga, dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik terhadap masyarakat. Usai memberi penjelasan tersebut Emil tak lagi menjawab pertanyaan wartawan apakah Provinsi Bogor Raya akan direalisasikan. Dia segera bergeas untuk meninggalkan lokasi sambil berujar "Cukup segitu saja!," ucapnya.

Seperti diketahui, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin sedang melakukan kajian untuk Provinsi Bogor Raya. Kedua kepala daerah itu, di jadwalkan akan segera mengadakan pertemuan. "Kita akan mengkaji bersama apakah jadi Provinsi Bogor Raya atau kah kemana arahnya. Ngobrollah, namanya adik kakak," kata Ade di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (20/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement