Kamis 22 Aug 2019 18:36 WIB

ACT DIY Kirim 17 Truk Tangki Air Bersih ke Gunungkidul

Kekeringan di DIY memang lebih parah dibandingkan tahun lalu.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
 Pelepasan 17 truk tangki air bersih yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY dan menggandeng Universitas Islam Indonesia (UII) di Balai Kota Yogyakarta.
Foto: Dokumen.
Pelepasan 17 truk tangki air bersih yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY dan menggandeng Universitas Islam Indonesia (UII) di Balai Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY kembali memberangkatkan truk tangki untuk membantu mengatasi dampak kekeringan yang melanda wilayah DI Yogyakarta. Kali ini, 17 truk tangki dikirim ke Gunungkidul.

Kepala Cabang ACT DIY, Bagus Suryanto mengungkapkan, ini merupakan truk tangki yang kesekian kali ACT DIY terjunkan. Utamanya, memang untuk membantu mengatasi masalah air bersih di Gunungkidul.

"ACT DIY sudah 500 truk tangki yang kita kirimkan untuk mengatasi kekeringan di Gunungkidul, ada beberapa wilayah yang terdampak kekeringan di sana," kata Bagus, di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (22/8).

BMKG sudah menyampaikan kalau kekeringan di DIY ini memang lebih parah dibandingkan tahun lalu. Termasuk, musim kemarau yang diprakirakan akan terus terjadi sampai Oktober mendatang.

Bagus mengatakan, penyaluran air bersih ini rencananya akan terus dilakukan sampai Oktober. Karenanya, ACT, khususnya ACT Cabang DIY, akan membantu penyediaan air bersih selama musim kemarau. "Dan program droping ini akan terus berlanjut sampai musim kemarau usai," ujar Bagus.

Sebanyak 17 truk tangki itu akan diberikan ke 14 kecamatan yang ada di Gunungkidul yang sudah mengalami kekeringan. Bahkan, sudah banyak yang sampai kesulitan mendapatkan air bersih.

Pada kesempatan itu, turut hadir Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) yang merupakan mitra ACT. Rektor UII, Fathul Wahid menuturkan, kerja sama berbagai aktivitas kemanusiaan sudah lama dilakukan.

Mulai penanganan bencana di Lombok, Palu, Sigi, Donggala, sampai yang penanganan bencana di Lampung dan Banten. Bahkan, kerja sama ACT dan UII turut dilakukan untuk membantu saudara-saudara di Uighur.

Fathul berharap, kerja sama yang telah terjalin selama ini dapat terus berlanjut ke depannya. Terlebih, kerja sama itu dilaksanakan untuk membantu mengurangi beban mereka yang sedang kesusahan.

"Kami senang ketika semakin banyak kawan-kawan yang bergabung, energi positif kita kumpulkan minimal bisa meringankan beban jangka pendek, lebih-lebih bisa memberi solusi jangka panjang," kata Fathul.

Dalam perjalanannya, kolaborasi UII dan ACT memang sudah cukup lama terjalin. Hampir setiap ada bencana UII selalu hadir memberikan uluran tangan mengirimkan bantuan terbaik.

Tidak cuma logistik, UII cukup sering mengirimkan relawan-relawan. Termasuk, untuk krisis air bersih yang terjadi di Gunungkidul dan hingga kini UII sudah salurkan 130 tangki air bersih.

Mewakili Pemkot Yogyakarta, Septi Sri Rejeki dari Bidang Perekonomian, turut mengapresiasi langkah ACT yang memberikan bantuan air bersih ke Gunungkidul. Apalagi, jumlahnya terus naik.

Ia menerangkan, kekeringan tahun ini merupakan tanggap darurat yang harus segera dicari solusinya. Karenanya, ia bersyukur ada lembaga-lembaga kemanusiaan yang cepat bertindak.

"Kami berterima kasih kepada ACT dan UII, bantuan ini sangat bermanfaat, barokah bagi saudara-saudara kita, khususnya yang ada di Kabupaten Gunungkidul," kata dia.

Selain di DI Yogyakarta, aksi droping air bersih turut dilakukan di seluruh cabang ACT di Indonesia. Targetnya, dapat membantu air bersih 2,1 juta liter per hari dengan penerima manfaat 500 ribu jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement