Kamis 22 Aug 2019 09:27 WIB

Menpora Buka Acara Santripreneur

Imam menyampaikan semua kalangan harus mendorong siapapun menjadi entrepreneur

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membuka acara Santri Preneur 2019 di Denpasar, Bali, Kamis (22/8).
Foto: Istimewa
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membuka acara Santri Preneur 2019 di Denpasar, Bali, Kamis (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kemeriahan Opening Ceremony Santripreuneur lintas agama dibuka langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi beserta jajarannya. Kedatangannya bersama dengan anggota DPR RI Maman Imanulhak dan daerah provinsi Bali saat di awal acara disambut dengan pengalungan bunga oleh direktur diagnosa institute Andi Fajar Asti M.Pd, M.Si.

Selanjutnya dengan diiringi oleh penari tari legong, para tamu undangan berjalan memasuki ruang opening ceremony Santripreneur Lintas Agama 2019. Dalam sambutannya, Fajar selaku ketua pelaksana yang sekaligus direktur diagnosa institute melaporkan, pada perkembangan saat ini posisi santri berpengaruh pesat dalam membangun perekonomian bangsa melalui usaha-usaha yang dibangun di kawasan pesantren maupun paska mereka lulus sebagai alumni santri.

Terdapat beberapa kategori yang telah ditetapkan oleh panitia mulai dari kuliner, fashion sampai produk inovasi berbentuk aplikasi dan start up. Selanjutnya tidak hanya bazar, peserta yang terdiri dari berbagai santri dari lintas agama.

"Saya meyakini dan menjelaskan kepada seluruh audien bahwa tidak hanya Islam yang memiliki konsep pendidikan berbasis pesantren, namun Hindu, Budha, Protestan, Katolik dan Konghucu pun mengaplikasikan konsep pondok dan santri," kata Fajar dalam rilisnya, Kamis (22/8).

Imam Nahrawi menyampaikan, semua kalangan harus mendorong siapapun untuk menjadi entrepreneur. Ia berkeyakinan bahwa banyak ladang dakwah yang bisa dijadikan ladang pengabdian untuk santri terutama di dalam bisnis dan usaha.

“Santri harus berani berinovasi setiap saat dan dimanapun berpijak pemuda tidak boleh hanya dijadikan komoditi/target pasar, namun harus berani bersaing sebagai produsen berbagai produk yang dapat dikembangkan menjadi unggul, besar dan maju," kata Imam.

Imam juga menyampaikan, hadirnya pengurus Himpunan pengusaha muda Indonesia nantinya untuk mengisi di dalam diskusi, tidak hanya memberikan insfirasi tapi juga bisa menambah koneksi bisnis produk-produk dari para peserta.

Sementara itu, Maman Imanulhak menyampaikan pentingnya menjaga konektipitas dengan pengusaha mudah Indonesia dan juga beliau berharap para peserta mampu memanfaatkan dengan baik era Revolusi Industri 4.0 seperti sekarang ini.

Acara dilanjutkan pemukulan gong dan pemotongan pita sebagai simbol dibukanya Santripreneur lintas agama dan bazar produk unggulan. Sebelum mengakhiri kunjungannya, Imam menyempatkan berkeliling stand bazar dan mendengarkan berbagai konsep dari para peserta bazar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement