Kamis 22 Aug 2019 10:40 WIB

Petani Hortikultura di Bandung Selatan Keluhkan Harga Anjlok

Jumlah produksi meningkat tetapi harga anjlok

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Pedagang menata komoditas sayuran dan holtikultura di Pasar  (Republika/Tahta Aidilla).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang menata komoditas sayuran dan holtikultura di Pasar (Republika/Tahta Aidilla).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Sebagian petani hortikultura jenis tanaman seledri, bawang daun dan tomat di Bandung Selatan mengeluhkan harga komoditas yang anjlok. Meski jumlah produksi meningkat namun harga yang anjlok tetap membuat petani merugi.

Salah seorang petani asal Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Dede mengungkapkan produksi tanaman seledri, bawang daun dan tomat di musim kemarau meningkat. Sayangnya, harga per kilogram tergolong rendah bahkan tidak bisa menutupi ongkos produksi.

"Sekarang perkilogram di petani, harganya di bawah Rp 3000. Padahal agar untung harga jual tanaman sayuran seledri, bawang daun dan tomat dikisaran Rp 3000 hingga Rp 3500. Kami rugi dan ganti biaya produksi gak cukup," ujarnya, Kamis (22/8).

Meski rugi, para petani katanya tetap memanen tanaman sayurannya dan berharap bisa memperoleh keuntungan. Untuk diketahui, wilayah Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali merupakan kawasan yang sebagian besar petaninya menanam seledri, bawang daun, dan tomat. Selain di Bandung Selatan, produksi pertanian holtikultura meningkat terjadi juga di wilayah Jawa Barat lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement