REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hari ini, Rabu (21/8) genap berusia 41 Tahun. Kepala BPPT Hammam Riza menegaskan komitmen BPPT di usia ke 41 Tahun ini untuk menghadirkan inovasi dan layanan teknologi terbaik demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Hal ini salah satunya diwujudkan dengan peluncuran Transformasi Digital 41 Proses Bisnis BPPT. Menurut dia, pelaksanaan transformasi digital merupakan salah satu upaya strategis yang harus dilakukan untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang dinamis atau ‘dynamic goverment’ di BPPT.
"Dengan harapan akan menjadi model percontohan untuk diterapkan secara nasional,” ujar Hammam dalam Peringatan HUT BPPT, Rabu (21/8).
Dengan dynamic government, maka tata kelola kepemerintahan akan lebih dinamis dengan bercirikan proses birokrasi yang cepat, responsif, dan efisien. Hal inipun, kata dia menunjukkan kesiapan pemerintah mengantisipasi disrupsi teknologi di era 4.0. Pada era ini penguasaan teknologi sangat dibutuhkan, dan harus siap diterapkan secara massif dan sistemik.
"Menumbuhkembangkan penguasaan teknologi di Indonesia sangat perlu ditingkatkan,” ungkapnya.
Peringatan HUT BPPT, Rabu (21/8).
Inovasi dan layanan teknologi ini pun sebut Hammam, sangat perlu didukung oleh pembangunan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas. Pembangunan SDM inipun telah ditegaskan dalam Pidato Visi Indonesia 2019-2024, hingga menjadi tema peringatan HUT ke 74 Republik Indonesia, yakni SDM Unggul Indonesia Maju.
“Pas sekali dengan visi Presiden RI yang mengatakan akan fokus dalam membangun sumberdaya manusia, serta dikuatkan dengan tema Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 74, SDM Unggul Indonesia Maju,” kata Hammam.
Tema SDM Unggul Indonesia Maju diteruskan BPPT menjadi tema peringatan Hari Lahir ke 41, yakni Pembangunan SDM Iptek Penghela Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Maju Mandiri Adil dan Makmur. Hal ini imbuhnya, dapat dimaknai bahwa SDM, khususnya yang berwawasan Iptek, merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional.
“Kami di BPPT menindaklanjuti pembangunan SDM tersebut, akan difokuskan guna mendukung pencapaian target pembangunan SDM Iptek dalam RPJMN 2020-2024. Terutama terkait peran SDM Iptek BPPT dalam merespon dinamika lingkungan global di era Revolusi Industri 4.0 menuju terwujudnya Super Smart Society 5.0 ke depan,” ujarnya.
Hammam kemudian mengharapkan SDM Iptek yang berkualitas dapat membawa Indonesia maju dan mandiri. SDM Iptek lah yang diperlukan guna mentransformasikan peningkatan nilai tambah ekonomi dari kekayaan sumber daya alam melalui pemanfaatan Iptek.
Peringatan HUT BPPT, Rabu (21/8).
Inovasi BPPT
Hammam menuturkan bahwa hingga kini telah banyak inovasi teknologi BPPT yang telah diterapkan untuk kepentingan nasional. Sepanjang Tahun 2019 ini kata Hammam, inovasi BPPT yang sudah dihadirkan. Dia mencontohkan, pertama BPPT memasang Buoy Tsunami Early Warning System di Wilayah Gunung Anak Krakatau.
Kedua, BPPT juga terkait percepatan Program Nasional Kendaraan Berbasis Listrik, telah menghadirkan inovasi fasilitas pengisi daya atau fast charging station untuk kendaraan listrik. Ketiga, BPPT telah melakukan Audit LRT Jabodebek
Keempat, BPPT melakukan kajian terhadap kelayakan proyek kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya. Kemudian juga melakukan audit terhadap LRT Jabodebek. Mulai dari kereta nya hingga persinyalan.
BPPT juga sudah berhasil menerapkan Teknologi Pengolah Sampah Berbasis Termal, atau biasa dikenal Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Bantargebang. Keenam, Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT juga berperan penting dalam mengatasi bencana Karhutla di beberapa wilayah tanah air.
Selain itu diakui Hammam, sudah banyak produk inovasi BPPT saat ini yang di produksi oleh industri dalam negeri. Seperti Pesawat Udara nir Awak atau Drone tipe Wulung, sudah di produksi oleh PT Dirgantara Indonesia.
Kemudian teknologi sistem navigasi pesawat nir radar atau teknologi ADS-B, sudah mendapat sertifikasi Kemenhub, juga sudah digunakan di Bandara Husein Bandung, Ahmad Yani Semarang, juga di Papua. “Kemudian juga inovasi cangkang kapsul rumput laut, sudah di produksi massal. Kedepan juga Kit deteksi penyakit Demam Berdarah akan di produksi oleh salah satu industri farmasi dalam negeri,” ucapnya.
Program kedepan dirinci Hammam, BPPT diamanatkan untuk menjalankan program flagship. Yakni Untuk Tahun 2020 pun BPPT dipercaya untuk memimpin/mengkoordinir 5 Flagship Nasional dan 1 Big Project Nasional. “Hal tersebut adalah Flagship Bahan Baku Obat (BBO), Flagship PLTP, Flagship Fast Charging untuk Mobil Listrik, Flagship Industri Garam, Flagship PUNA MALE, Big Project Ina TEWS,” kata dia.