REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang bersama pihak Kepolisian Resort Malang Kota melakukan dialog dengan perwakilan mahasiswa asal Papua yang belajar di Kota Malang. Dialog ini untuk menjalin komunikasi yang baik.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan pertemuan dengan perwakilan mahasiswa asal Papua juga merupakan wadah untuk saling bertukar cerita tentang pengalaman mereka selama tinggal dan belajar di Kota Malang. "Kami bertemu dengan perwakilan mahasiswa, mereka menyampaikan pandangannya bahwa kondisi di Kota Malang ini tidak ada masalah," kata Sofyan Edi, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Dalam dialog itu, awalnya dihadiri oleh Sofyan Edi dan Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri. Tak berapa lama berselang, Wali Kota Malang Sutiaji juga turut hadir dan bergabung dalam dialog bersama perwakilan mahasiswa asal Papua tersebut.
Sofyan Edi menjelaskan, Pemkot Malang menjamin keamanan terhadap para mahasiswa asal Papua tersebut, pascaterjadinya insiden bentrokan pada Kamis (15/8) antara sekelompok warga Kota Malang dengan mahasiswa asal Papua yang akan menyampaikan aspirasi.
Sofyan Edi menambahkan, selama ini, kehidupan para mahasiswa yang ada di Kota Malang termasuk yang berasal dari Papua dalam kondisi aman, damai, dan bisa melakukan aktivitas tanpa ada permasalahan sedikitpun. "Studi mereka lancar, aman, damai, normal-normal saja. Ini penting untuk diketahui publik, dan itu membuktikan bahwa kondisi di Kota Malang ini dijaga, dijamin," ujar Sofyan Edi.
Dalam kesempatan tersebut, Sofyan Edi menegaskan tidak ada pemulangan terhadap para mahasiswa asal Papua yang tengah berada di Kota Malang. Ia mengharapkan, proses belajar para mahasiswa yang ada di Kota Malang, bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Dalam kesempatan itu, salah seorang mahasiswa asal Provinsi Papua Mauridz Jimmy Taran mengatakan selama dirinya berada di Kota Malang, Ia bersama rekan-rekan lainnya selalu merasa aman dan nyaman. "Selama hampir empat tahun, saya merasa aman dan nyaman. Perlakuan warga kepada kami juga baik," ujar Mauridz.
Mauridz berharap tidak ada masyarakat Papua yang terprovokasi atas isu apa pun yang beredar dan tidak bertanggung jawab. Ia mengharapkan persatuan dan kesatuan Indonesia tetap terjaga.
"Jika belum jelas sumbernya, jangan terprovokasi. Kita semua Indonesia, mari jaga persatuan dan kesatuan," ujar Mauridz.