Selasa 20 Aug 2019 03:30 WIB

Ketua DPRD Jabar Dorong DOB

Pembentukan daerah otonomi baru memerlukan proses yang panjang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
DKI Jakarta direncanakan akan mengalami pemekaran wilayah.
Foto: www.axxyc.com
DKI Jakarta direncanakan akan mengalami pemekaran wilayah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari memastikan pihaknya akan mendorong Daerah Otonomi Baru (DOB) di kabupaten/kota bisa segera terwujud. Menurut Ineu, minimal Jabar harus memilki sekitar 43 kabupaten/kota.

Seperti diketahui, sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pemekaran wilayah akan lebih relevan disandingkan kehadiran Provinsi Bogor Raya.

Baca Juga

"Kami diskusi dengan Bappeda waktu periode yang lalu memang antara 40-42 tapi kan kita juga sekarang baru 27," ujar Ineu di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (19/8).

Ineu mengatakan, cukup banyak masukan dari masyarakat terkait dengan DOB. Bahkan, saat ini sudah terdapat tiga usulan yang disampaikan kepada pemerintah pusat namun terbentur dengan adanya moratorium.

"Garut Selatan, Sukabumi Utara dan Bogor Barat. Itu kan tiga kabupaten yang DOBnya masih di pusat tapi sampai sekarang masih moratorium, kita mengikuti," katanya.

Terkait DOB ini, kata dia, memerlukan proses yang panjang. Hal tersebut berkaca dari pemekaran Pangandaran yang semula merupakan bagian dari Kabupaten Ciamis. Saat itu, butuh waktu sekitar tiga tahun untuk mewujudkannya.

"Perlu ada pemikiran bersama, karena terkait DOB ini ada persayaratan. Misalkan di wilayahnya kemudian kemampuan daerahnya, PAD-nya kemudian akan dibagaimanakan setelah mandiri," katanya.

Saat ditanya mengenai wacana Kabupaten Bandung Timur, Ineu mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan ajuan dari pihak terkait. Namun belum lama ini, memang ada pengajuan mengenai hadirnya Tasikmalaya Selatan.

"Tapi karena belum lengkap dikembalikan kembali karena persaratan DOB ini cukup detail," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement