Senin 19 Aug 2019 20:12 WIB

Anies Ingin Balap Formula E Digelar Setiap Tahun

Anies ingin keuntungan yang didapat dari Formula E lebih besar.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan,
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan kembali mengungkapkan rencananya akan menggelar balap Formula E di Jakarta pada 2020 mendatang. Hal ini ia sampaikan usai rapat sidang Paripurna di DPRD DKI Jakarta yang kembali membahas tentang APBD Perubahan 2019, Senin (19/8).

Anies menginginkan agar keuntungan yang didapat lebih besar, penyelenggaraan balap Formula E bisa digelar setiap tahun, selama lima kali. Dengan menyelenggarakan bukan hanya sekali, Anies berharap investasi yang dilakukan di awal tidak terbuang.

Baca Juga

"Commitment fee itu pertahun. Nah bila kita bisa mendapatkan lima tahun maka investasi kita yang kita lakukan tidak terbuang, karena bukan hanya sekali event. Kalau kita hanya menyelenggarakan satu kali maka semua investasi yang kita lakukan satu tahun selesai kalau kita bisa menyelenggarakan berkali-berkali maka investasi kita bisa di gunakan berkali-kali," jelas Anies kepada wartawan.

Anies menyebut Arab Saudi bisa menyelenggarakan sampai 10 kali. Anies sebelumnya sempat dicecar pertanyaan oleh Anggota Fraksi Nasdem soal keuntungan DKI menyelenggarakan balap Formula E. Ia menjelaskan yang pasti akan ada keuntungan yang didapat dengan bergeraknya perekonomian pelaku industri pariwisata.

Komponennya banyak dari mulai perhotelan kuliner sampai juga side event, bisa banyak sekali side event yang dihasilkam termasuk juga pre event. Anies berkaca pada penyelenggaraan kegiatan yang sama ketika menjadi tuan rumah Asian Games 2018 lalu. Pemerintah melakukan banyak kegiatan, yang walaupun mengeluarkan biaya yang cukup besar, tapi efek dari posisi Indonesia di dunia internasional pun berdampak sangat baik.

Itu, menurutnya, keuntungan yang sifatnya non tangible (tidak bisa dihitung). Selain itu juga terlihat event-event internasional besar lain, seperti ini ada komponen yang tangible (bisa dihitung). Hal yang sama saat menjadi tuan rumah Asian Games, dimana pemerintah mengeluarkan biaya banyak.

"Untuk jakarta saja kita membangun velodrome yang sekarang kita harus merawatnya kita bangun equastrian kita bangun semua fasilitas sekarang kita merawat fasilitas itu. Tapi itu semua dilakukan karena ada manfaat tangible dan non tangible," jelas Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement