Senin 19 Aug 2019 19:44 WIB

Gedung Sate akan Jadi Lokasi Wisata Sejarah dan Budaya

Gedung Sate merupakan salah satu ikon Kota Bandung.

Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil berencana menjadikan Gedung Sate sebagai lokasi wisata sejarah dan budaya. Ia mengatakan, program itu merupakan bagian dari fokus pembangunan kebudayaan di Provinsi Jabar.

"Untuk warga Kota Bandung dan Jabar pada umumnya, Gedung Sate adalah salah satu ikon kebanggaan. Oleh karena itu, kami mencanangkan gedung di pusat Kota Kembang ini menjadi lokasi wisata," kata Gubernur Emil seusai menghadiri pameran lukisan dan penyerahan Anugerah Barli 2019 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin.

Pameran Anugerah Barli ini bagian dari rencana induk (master plan) Gedung Sate yang akan dijadikan wisata sejarah dan wisata kebudayaan. Emil mengatakan, pameran lukisan Barli menjadi salah satu pembuktian Gedung Sate sebagai lokasi wisata budaya.

Nantinya, dinding Gedung Sate akan dipenuhi lukisan yang menggambarkan sejarah berdirinya Gedung Sate serta khasanah seni dan budaya dari 27 kabupaten/kota yang ada di Tanah Pasundan.

"Gedung Sate ada dua ruang besar, ada galeri barat dan galeri timur. Sesekali boleh (digelar pameran), tidak hanya acara administrasi kepemerintahan, tapi juga bisa jadi lokasi acara galeri berkesenian, seni rupa, dan lain-lain," katanya.

Menurut Emil, kebudayaan akan menjadi salah satu fokus pembangunan Jabar. Pemprov Jabar tengah dan akan membangun pusat kebudayaan di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Sudah kami tekadkan dalam lima tahun semua kota/kabupaten harus punya pusat kebudayaan. Kami akan mengedepankan kebudayaan, karena hidup ini bukan hanya urusan ekonomi. Penting juga kita refleksikan relasi kita terhadap sesama manusia, kepada Tuhan, melalui ekspresi kesenian, khususnya seni rupa," katanya.

Anugerah Barli sendiri merupakan ajang pameran bersama para perupa Jawa Barat dan peserta kompetisi menggambar. Acara pameran digelar dari 19-28 Agustus 2019 di Aula Timur Gedung Sate. Total, ada 91 pelukis dengan 150 lukisan dipamerkan.

Pimpinan Balai Seni Balri, Nakis Barli, mengatakan Anugerah Barli merupakan peristiwa langka bagi Balai Seni Barli. Pameran lukisan yang digelar juga merupakan representasi hidup yang dimiliki Barli semasa hidup hingga akhir hayatnya.

"Kegiatan ini merupakan peristiwan langka bagi kami, saat Anugerah Barli digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat dan masih rangkaian Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang sama-sama menginjak usia ke-74," kata Nakis yang merupakan istri pelukis (almarhum) Barli Sasmitawinata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement