REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan atas kasus atau kericuhan yang terjadi di Papua pada Senin (18/8). Ia menyatakan, masyarakat Papua boleh saja emosi boleh tetapi memaafkan itu lebih baik.
"Jadi, saudara-saudaraku, pace, mace, mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan," kata Jokowi di beranda kanan Istana Merdeka Jakarta, Senin (19/8) petang.
Oleh sebab itu, lanjut Kepala Negara, sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air, yang paling baik adalah saling memaafkan. "Emosi itu boleh, tetapi, memaafkan itu lebih baik," tegasnya.
Menurut dia, sabar itu juga lebih baik. Ia meminta masyarakat yakin bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan pace, mace mama-mama yang ada di Papua dan Papua Barat.
Seperti diketahui, kericuhan meledak di Manokwari. Masyarakat di ibu kota Papua Barat itu turun ke jalan bersama mahasiswa.
Mereka membakar ban-ban di berbagai sudut kota dan jalan protokol. Mobilisasi massa juga terjadi di Jayapura, Papua. Kedua aksi tersebut sebagai bentuk protes tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.