Senin 19 Aug 2019 16:27 WIB

Wiranto: Ada Pernyataan Negatif Soal Pelecehan Bendera

Pernyataan negatif itu merupakan pemicu aksi di Papua dan Papua Barat.

Asap membumbung dari gedung kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat di Manokwari, yang dibakar massa, Senin (19/8/2019).
Foto: Antara/Toyiban
Asap membumbung dari gedung kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat di Manokwari, yang dibakar massa, Senin (19/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyebutkan ada pernyataan negatif oleh sejumlah oknum terkait pelecehan bendera Merah Putih di Jawa Timur. Pernyataan negatif itu merupakan pemicu aksi di Papua dan Papua Barat.

Wiranto mengatakan ia telah menginstruksikan pengusutan secara tuntas dan adil terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum dalam peristiwa kericuhan itu. "Akan kami usut siapapun yang memanfaatkan insiden itu untuk kepentingan-kepentingan yang negatif," ujar Wiranto usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/8).

Baca Juga

Wiranto dalam rakor melakukan evaluasi dan mengumpulkan laporan lengkap dari berbagai daerah. Sembari pengusutan dilakukan, dia mengimbau masyarakat tidak terpancing dan terpengaruh dengan informasi negatif dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ingin merusak persatuan NKRI.

Wiranto mengingatkan HUT ke-74 RI yang baru saja diperingati seharusnya menjadi pengingat persatuan yang harus terus dipelihara. "Kita baru saja memperingati ulang tahun kemerdekaan RI, yang salah satu tujuannya untuk mengingatkan kita agar persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi modal kemerdekaan tetap terawat dan terpelihara," kataWiranto.

Sebelumnya, massa memblokade sejumlah jalan utama di Manokwari, Papua Barat, dengan membakar ban sehingga membuat arus transportasi di daerah itu lumpuh. Selain itu, ribuan warga Papua berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Dok II Jayapura untuk menemui Gubernur Papua Lukas Enembe. Aksi itu menyebabkan jalan utama macet dan pertokoan tutup.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement