Ahad 18 Aug 2019 11:38 WIB

PKS: Kemerdekaan Berarti Rakyat Sejahtera Lahir dan Batin

Negara agar fokus membangun fundamental kesejahteraan rakyat lahir dan batin.

Rep: antara/ Red: Joko Sadewo
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini
Foto: ROL/HAvid Al Vizki
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74. Jazuli Juwaini mengingatkan agar negara dan pemerintah semakin fokus pada upaya membangun fundamental kesejahteraan rakyat lahir dan batin.

"Atas nama Pimpinan dan Anggota Fraksi PKS DPR RI kami ucapkan selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tercinta kepada seluruh rakyat Indonesia. Kemerdekaan adalah hadiah terbesar yang diberikan Allah swt. kepada bangsa Indonesia yang harus kita syukuri," kata Jazuli dalam siaran persnya, Ahad (18/8).

Cara mensyukurinya, lanjut Anggota Komisi I DPR ini, adalah dengan cara mencitai bangsa ini dengan sepenuh hati, menjaga karakter dan identitasnya, mengokohkan persatuan dan kesatuannya. Dan yang paling utama adalah berusaha mewujudkan tujuan bernegara khususnya dalam menghadirkan kesejahteraan rakyat.

"Komponen terpenting dari suatu negara yang merdeka dan berdaulat adalah rakyatnya. Maka mensejahterakan rakyat dalam ekonominya, karakter nilainya, spiritualitasnya, kualitas pendidikannya, kesehatannya, sandang, pangan, dan papannya serta seluruh kebutuhan dasar lainnya menjadi tugas utama negara dan pemerintah agar rakyat sejahtera lahir dan batin," ungkap Jazuli.

Dalam konteks tersebut, Anggota DPR Dapil Banten ini, mengapresiasi Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi pada Sidang Bersama DPR-DPD RI tanggal 16 Agustus kemarin, yang mengambarkan tantangan kemajuan bangsa ke depan, termasuk berbagai rencana dan penyikapannya.

Hanya saja, Jazuli memberi catatan agar jangan menggebu bicara kemajuan tapi lupa membangun fundamental kesejahteraan rakyat. Bicara kompetisi tapi lupa memberdayakan potensi anak bangsa. Bicara persaingan ekonomi tapi lupa memproteksi komoditas bangsa sendiri dan membekali mereka dengan kemampuan bersaing. Bicara investasi tapi mempersulit dan tidak memfasilitasi pengusaha lokal-nasional. "Bicara pembangunan tapi memupuk utang yang harus ditanggung genarasi penerus," ungkapnya.

Untuk itu, Jazuli memberi saran pada momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ini untuk fokus bagaimana memperkuat fundamental kesejahteraan rakyat. Hal ini bukan berarti tantangan kemajuan tidak penting untuk disiapkan tapi kita paham di mana kita berdiri, posisi kita saat ini, apa yang sudah kita lakukan, yang belum atau bahkan alpa kita lakukan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement