Jumat 16 Aug 2019 18:54 WIB

Analis: Formula E Masih Hasilkan Energi Berbahaya

Senyawa generator pada Formula E masih hasilkan uap dan buangan yang berbahaya

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Balap Formula E
Foto: REPUBLIKA
Balap Formula E

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Balap mobil Formula E di Jakarta 2020 mendatang akan menggunakan energi listrik. Dalam pelaksanaannya, perusahaan Aquafel mendapat kontrak untuk membuat generator khusus yang bisa digunakan dan dibawa oleh setiap tim ke lokasi perlombaan. Berdasarkan informasi, gliserida menjadi senyawa untuk pembuatan generator tersebut.

Analis Energi dari IEEFA, Elrika Hamdi beranggapan bahwa kendaraan berbasis tenaga listrik termasuk balapan Formula E juga bisa berpotensi menghasilkan polusi yang berbahaya. Menurut dia, gliserida, masih memiliki campuran dari CPO, namun belum bisa dipastikan berapa persentase sawit di dalamnya.

Baca Juga

“Kalau di gliserida itu belum mencapai 100 persen kandungan sawitnya dipastikan masih ada polutan yang dihasilkan,” ujar dia.

Kepada Republika.co.id, Elrika memaparkan, saat ini pemerintah mewajibkan 20 persen tenaga berasal dari biofuel, sehingga dalam pelaksanaannya tenaga apapun yang masih kurang dari 100 persen kandungan sawitnya akan menghasilkan emisi.

“Tapi kalau sumber energi untuk regulator tersebut berasal dari solar atau baterai, itu bisa saja dibilang zero emisi,” kata dia.

Dia menegaskan, pelaksanaan balap Formula E masih akan menghasilkan polusi. Sebab, dari setiap generator akan mengeluarkan uap dan buangan pembakaran.

“Dan itu bisa menghasilkan metan, termasuk juga karbondioksida dan lainnya. Metan itu juga 23 kali lebih parah dari Co2,”ujar dia. Kendati demikian dia menegaskan, tenaga listrik masih dinilai baik jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak yang biasa dipakai oleh kebanyakan kendaraan.

Formula E mengungkapkan bahwa setiap mobil membutuhkan tenaga sekitat 42 Kilo watt, sehingga keseluruhan tenaga yang dibutuhkan dalam satu lomba bisa mencapai 80 kW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement