Jumat 16 Aug 2019 18:41 WIB

Karhutla Pesisir Selatan Disebabkan Alih Fungsi Lahan

Sejumlah titik api di Pesisir Selatan berhasil dipadamkan tim gabungan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Antara/Bayu Pratama
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Erman Rahman mengatakan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Hutan Produksi Konversi (HPK) di perbatasan Kecamatan Lunang dan Balai Ampek Basa Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatra Barat disebabkan karena adanya alih fungsi lahan gambut menjadi lahan perkebunan dan pertanian oleh masyarakat.

Erman menyebut sejumlah titik api sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Pesisir Selatan dan TNI Polri sejak kemarin, Kamis (15/8).

Upaya pemadaman menurut Erman terbantu hujan yang cukup deras mengguyur sebagian wilayah Sumbar termasuk Pesisir Selatan sejak kemarin sampai hari ini, Jumat (16/8).

"Kebakaran karena alih fungsi lahan oleh petani. Karena itu lahan gambut tim sempat kesulitan (memadamkan). Sejak kemarin untung hujan deras. Jadi sekarang tinggal asap saja, kalau api sudah tidak ada," kata Erman di Gedung DPRD Provinsi Sumbar di Padang.

Erman menyebut lokasi kebakaran cukup jauh dari pemukiman dan jalan raya. Tim gabungan yang memadamkan harus berjalan kaki sejauh 3,5 kilometer ke dalam hutan untuk menjangkau titik api.

Kebakaran terpantau terjadi sejak Sabtu (10/8) pekan lalu. Upaya pemadaman sempat sulit dilakukan karena keterbatasan personel dan peralatan. Cuaca panas di Pesisir Selatan menurut Erman juga membuat api berpindah-pindah. Bahkan kepolisian memprediksi lahan yang terbakar mencapai 75 hektare.

"Sekarang titik api sudah tidak ada lagi. Sangat beruntung cuaca hujan," ujar Erman.

Sementara pihak kepolisian belum menetapkan tersangka pelaku pembakaran lahan di HPK Pesisir Selatan.

Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP Allan Budi Kusumah menyebut hingga kini pihaknya masih terus memburu pelaku yang menyebabkan kebakaran HPK ini. Allan menyebut polisi baru memeriksa dua orang sebagai saksi. Yaitu warga yang berada tidak jauh dari lokasi Karhutla di Pessel.

"Kami masih dalam tahap lidik. untuk mencari penyebab dan pelakunya. Sementara dua orang masyarakat di sekitar diperiksa sebagai saksi," ujar Allan.

 

Allan membenarkan proses pemadaman telah dihentikan tim gabungan. Hal ini, kata Allan, setelah melihat titik api di kawasan yang terbakar diketahui tidak lagi terpantau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement