Jumat 16 Aug 2019 01:23 WIB

Pesan Terakhir Mba Moen untuk Kader PPP

Mbah Moen selalu menekankan PPP merupakan parpol warisan alim ulama.

Rep: Dian Erika Nugraheny / Red: Didi Purwadi
Pengasuh Ponpes Al-Anwar Karangmangu, Sarang, Kabupaten Rembang, KH Maimoen Zubair
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Pengasuh Ponpes Al-Anwar Karangmangu, Sarang, Kabupaten Rembang, KH Maimoen Zubair

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa, mengenang pesan terakhir almarhum KH Maimoen Zubair (Mbah Moen). Menurutnya, PPP harus selalu mengamalkan amar maruf nahi munkar.

''Apa yang sudah diwariskan mari kita teruskan baik-baik. Beliau ingatkan bahwa parpol ini harus menegakkan amar maruf nahi munkar, harus ada manfaatnya kepada negara dan agama," ujar Suharso ketika membuka doa bersama mengenang wafatnya Mbah Moen di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (15/8) malam.

Suharso menuturkan pencapaian Mbah Moen sebagai tokoh bangsa membutuhkan waktu yang sangat panjang. Tidak hanya di Indonesia, Ketua Majelis Syariah PPP itu pun dikenal luas di mancanegara.  

Hal lain yang juga dikenang Suharso adalah Mbah Moen sulit berkata 'tidak' atau 'jangan'. ''Bagi Mbah Moen semua baik-baik saja. Semua baik,'' lanjutnya. 

Terakhir, Suharso juga mengungkapkan pesan Mbah Moen soal PPP. Mbah Moen selalu menekankan PPP merupakan parpol warisan alim ulama.

''Berat sekali bagi saya mengenang beliau dan pesan beliau saat memberikan amanah kepada saya. Beliau berkata 'Tidak boleh mundur. Tidak boleh mundur Mas Harso','' katanya. ''Saya menerima langsung dari beliau. Saya tidak pernah mimpi menerima amanah parpol ini untuk menyelamatkan parpol ini.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement